Aku ingin mencuri kabar lebih banyak tentang rintik hujan yang nampak seperti jarum jam panjang ke angka enam. Ada basah yang tak sampai sini tapi lembabnya mengisi sepi. Di jendela kaca mengembun - jangan melihat ke luar. Di luar jendela hanya ada prasangka yang tidak pernah diinginkan.Hujan hari ini lebih basah dari Hujan Bulan Juni. Tidak tumbuh puisi-puisi yang mengutip wejangan Sapardi. Hujan hari ini seperti jeruji penjara - memakuku agar di sini dan tidak ke mana-mana. Tapi engkau di mana-mana.
Hujan hari ini akan membasuh kering huruf dan memanjangkan kata milik engkau. Owalah (betapa menyenangkannya ini). Awkay (aku setuju sama kamu dan sepenuhnya iya). Gapapa (sepenuhnya tidak perlu ada yang mengkhawatirkanmu).
Dan semoga hujan ini juga lebih banyak memberimu tanda tanya saat angin tidak sampai menanyakan kabar dari luar: Kamu bagaimana hari ini? Kamu bahagia kan? Kamu senang kan aku curi kabarmu? Kamu sudah makan? Tadi mimpi buruk tidak? Oiya, hari ini ada acara apa?
Hujan akan reda nanti dan kita akan memulai segalanya kembali.
Salatiga, 8 januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebentar yang Berarti Lama
PoetryAku bangun tidur. Kesadaran adalah listrik padam. Putusannya memejamkan cerita hitam putih kotak dalam kecil tabung mimpi semalam. Kuusap mataku, sekali lalu berkali-kali- masihkah aku mampu membaca ucapan selamat pagimu: teramat kabur. Tidak jelas...