Genggam tanganmu ranting sarang. Berjalin-jalin menghangatkan kesepian. Erat dekapmu kenyamanan sederhana yang tidak sederhana mulanya. Dan hatiku burung kenari yang melagukan segala ikhwal tentang rumah.
Lama kudiami waktu, aku bertanya, "apa bedanya sangkar dan sarang?"
Adakah sangkar mengenal lebih baik jalan pergi dan pulang daripada sarang?
Adakah sarang tidak lebih merasa memiliki daripada sangkar?
Dan hatiku burung kenari yang mempertanyakan segala ikhwal tentang pergi dan pulang.Biar aku lepas diri, membumbung menjauhi bumi.
Menghidupi kebebasan dengan terbang terbang terbang lebih jauh lagi.
Biar lelah dan patah sayapku nanti jatuh ke tempat yang tak dikenali.
Tiada rumah untuk kukembali kecuali ke pelukan bumi.Sejak awal hatiku burung, bukan?
Salatiga, 7 Februari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebentar yang Berarti Lama
PuisiAku bangun tidur. Kesadaran adalah listrik padam. Putusannya memejamkan cerita hitam putih kotak dalam kecil tabung mimpi semalam. Kuusap mataku, sekali lalu berkali-kali- masihkah aku mampu membaca ucapan selamat pagimu: teramat kabur. Tidak jelas...