Memang, benar memang.
Aku aman bersandar pada ideologi.
Tapi lebih nyaman aku bersandar di pundakmu.Siang hari kususun strategi
Pemerintah, biar kukritisi
Malam kususun dengan hati-hati.
Padamu, biar kutulis puisi.Bedanya aku dengan pemerintah:
Aku punya hatimu yang luhur.
Pemerintah punya hati Luhut.Negara ini tidak beres.
Terlalu banyak hutang Cina.
Tapi aku padamu
Terlampau banyak hutang cinta.Siang hari aku antri sembako.
Malam tiba dan cintaku padamu jatuh tempo.
Namanya juga rakyat kecil.
Cinta harus rajin dicicil.
Biar bunga bertambah, tak mengapa
jadi berbunga-bungaRayuanku tidak bisa panjang
Harus ditulis dengan seksama
Dan dibaca dalam tempo yang sesingkat-singkatnyaSalatiga, 23 Januari 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebentar yang Berarti Lama
PoetryAku bangun tidur. Kesadaran adalah listrik padam. Putusannya memejamkan cerita hitam putih kotak dalam kecil tabung mimpi semalam. Kuusap mataku, sekali lalu berkali-kali- masihkah aku mampu membaca ucapan selamat pagimu: teramat kabur. Tidak jelas...