Chapter.11

5.2K 355 161
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

Bulan berganti dengan matahari yang mulai menaik, menandakan pagi sudah mendatang.

Di kediaman thunderstrom, bisa dibilang sedikit ricuh karena di dalem penuh dengan teriakan. Kalian taulah, siapa lagi kalau bukan tiga buntut? Dan pengasuhnya.

"SORII!! JANGAN LARII!" Teriak Taufan berlari mengejar sori yang terlihat senang memegang mainan dan berlari dengan keadaan tubuh tanpa busana atau baju.

Sori baru saja selesai mandi, anak ini, gamau diem. Lari kesana sini ngebuat taufan kewalahan, tch. Kalau bukan karena cuan, udah Taufan buang tu banyi ke Solokan. Tapi gak mungkin ia dengan tega membuang banyi yang masih sangat kecil, hey! Taufan masih punya hati. Justru dia sangat sayang dengan anak kecil, seperti adiknya. Atau bahkan anaknya.

Tapi, ini curut masih basah woy! Jatoh, dia yang salah!

"Maaa! Kaos kaki Sopan dimanaa?" Sopan menampakkan dirinya dari atas tangga, membuat taufan mendonggakkan kepalanya.

"Bukannya ada di laci?" Sahut Taufan. "Eh-?! SORIII!! NOT THERE YOU SILLY!!"

"ada di laci?" Ulang Sopan.

Taufan mendengus setelah berhasil menangkap Sori, dan memeluknya dengan erat agar tidak kabur lagi. "Iyaaa, laci yang di lemari bukumu lohh, bukan yang lemari baju,"Balas taufan lagi.

Sopan mengangguk dan kembali berbalik menuju kamarnya, untuk mencari kaos kaki yang sudah diberitahu Taufan.

"Maaa, ngeliat Kacamata Supra?" Tanya Supra dari belakang.

Taufan menoleh. "Kalau itu aku enggak tau, coba tanya ayahmu. Kan, dia yang taro kamu ke kasur," Jawabnya.

"Ayah?"

Taufan mengangguk singkat.

"Oke, makasih maa," Seru Supra dan pergi mencari sang ayah.

Taufan menghela nafas lelah, yahh.. kehidupannya semenjak jadi pengasuh sangat-sangat riuh dan pusing. Contohnya kaya gini, kalau ia tidak bekerja hanya karena cuan. Ia sudah tidur-tiduran dikasur, sambil nonton kartun Upin Ipin atau Spongebob. Atau.. flm India juga boleh. Yang laca-laca itu, kadang suka nonton kalau kedua kartun favoritnya iklan.

"Maa!"

Taufan tersenyum kecut. "Apa lagi sayangg??" Ujarnya menoleh.

"Bekel Sopan dimana?" Tanya Sopan. tunggu-, ini pertama kalinya Taufan menyahut dirinya dengan adanya kalimat 'sayang'. Apa sopan sudah disayang? Hish, fikiran apa coba? Kan, Sopan udah disayang dari lama.

"Dimeja. Udah Aku siapin, punya Supra juga," Jawab taufan. "Sebelum itu, enggak lupa apa-apa dah?"

"Enggak~"

"Buku PR?"

"Ada ditass Sopan!"

"Topi?"

"Sopan kan selalu pake topi?"

"Tch. Topi sekolah dodol, bukan topi yang biasa kau pakeee."

Makannya Jangan Menduda! - [Halitau]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang