Chapter 45

43 7 2
                                    


#Sepercik Surat

Setelah kehilangan gus adam, pernikahan gus fathi dan aisyah pun terpaksa harus di undur lagi minggu depan. Karena pesantren masih merasa terpukul dengan kehilangan gus adam dan tidak enak kepada pihak keluarga gus adam, kalau sampai mengadakan pernikahan ketika semua masih berduka.

Di sini, di sebuah taman kecil aisyah sedang bertemu dengan gus fathi. Karena gus fathi menyuruh aisyah untuk pergi ke taman untuk menemuinya ketika di kelas tadi.

Fallsback

Semua santriawati sedang mendengarkan gus fathi yang sedang mengajar di dalam kelas. Seperti biasa, jika gus fathi yang mengajar maka mereka akan terlihat tenang dan damai.

#🏷️ JANGAN TAKUT BERHIJAB SYAR'I📌

Berhijab syar'i memanglah berat,apalagi di usia yang masih muda. Banyak para wanita muslimah yang enggan berhijab syar'i karena katanya kurang modis,Kurang keren, Penampilannya terlihat lebih tua, Dan kebanyakan orang memandangnya seperti ibu-ibu.

Namun sesungguhnya hijab itu akan menjaga wanita muslimah dari pandangan-pandangan yang telah teracuni, yang berasal dari hati-hati yang sakit dan manusia-manusia yg buas, Hijab juga akan memutus darinya berbagai ambisi yang menyala-nyala.

Malu di bilang kurang kekinian? Malu di bilang kurang cantik? Malu di kira ibu-ibu? Malu di bilang kayak emak emak? Hijab menutupi seluruh tubuh itu kewajiban. Hijab menutupi seluruh tubuh itu dapat melindungi.

Kenapa mesti khawatir dengan cibiran manusia?
Kenapa masih khawatir dengan penilaian manusia?
Kenapa masih malu dengan syari'at?
Bukankah Ridho Allah yang kita cari?

Tak perlu takut dan sedih ketika hijab panjang itu membuat tubuh mu menjadi lebih gemuk. Jangan terlalu khawatir, kelak jasad yang di banggakan lama kelamaan akan menua dan berkeriput dengan berjalannya waktu.
Jangan terpesona dengan pakaian pakaian modis terbuka aurat yg dapat membuat mu masuk ke dalam neraka.

Setelah menyampaikan isi pelajaran hari ini. Gus fathi segera mengakhiri kelasnya dan di tutup dengan doa dan salam.

Ketika aisyah sedang membereskan buku dan barang yang lain, gus fathi menyuruh salah satu santriawati untuk memberitahu aisyah perihal apa yang ia amanah kan tadi.

"Asalamualaikum teh aish, punten tadi aul di beri amanah untuk memberitahu teteh untuk datang ke taman belakang asrama sama gus fathi"ucap aulia santriawati yang di beri amanah tadi oleh gus fathi.

"Waalaikumsalam, oh iya makasi teh aul. Kalau gitu aisyah pamit dulu, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"pamitnya.

"Muhun, waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab aulia.

Aisyah lantas pergi setelah beres dengan perbukuan dan segera pergi ke taman. Ketika sudah sampai di taman, baik aisyah dan gus fathi sekarang mereka masih berdiam diri tanpa mengeluarkan satu kata pun. Dan tenang ya, jarak mereka duduk cukup jauh kok, jadi tidak berdekatan ya wkwk.

Fallsback on

"Ekhem, ada apa menyuruh saya ke sini gus?"Tanya aisyah yang akhirnya membuka obrolan.

Gus fathi tidak menjawab melainkan merongkoh sesuatu dari kantong celana dan ketika sudah mendapatkannya, langsung saja gus fathi memberikan itu kepada aisyah. Aisyah heran ketika mengambil surat itu dari tangan gus fathi, surat? Surat apa? Dan dari siapa? Pikir aisyah.

"Gus adam"ujar gus fathi yang sudah tau isi dalam pikiran aisyah ketika sedang melamun

"Hah gus adam? kapan buatnya?"Tanya aisyah lagi yang masih bingung.

"Rumah sakit, saya pamit. Assalamualaikum"pamit gus fathi yang langsung tiba tiba pergi.

"Eh tapi gus, waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab aisyah yang bingung ketika gus fathi sudah pergi dari taman itu.

Aisyah masih terdiam dan cukup heran, apa maksud dari surat gus adam? Karena tidak mau terlalu di buat penasaran, lantas aisyah membuka surat itu dan membacanya. Ketika selesai membaca part terakhir aisyah pun....

"Ja--di, gus ad--am itu"ujar aisyah terbata yang tidak percaya dengan isi surat yang ia pegang, bahkan ia sampai di buat menangis karena membacanya.

Sedangkan gus fathi sepenuhnya belum pergi dari taman. Ia ingin melihat reaksi aisyah ketika membuka surat, walaupun gus fathi tidak tau apa isi dalam suratnya, tapi ia ingin tau dari reaksi aisyah saja. Karena sudah dapat di pastikan dari reaksi aisyah.

"Saya janji dam, saya akan menjaga dia sepenuh dan sebisa hati saya. Bahagia di sana dan tenang di surganya, terima kasih sudah menjadi sahabat saya dan mau menjaga saya dari kecil sampai takdir memisahkan kita"gumam gus fathi dalam hatinya yang kembali mengingat pesan almarhum gus adam kala itu.

Aisyah setelah membaca surat itu pun bergumam dalam hati"Terimakasih gus, sudah mencintai saya dengan setulus ini. Maafkan saya yang tidak bisa membalas perasaan gus. Selamat jalan dan berbahagia di sisinya"gumam aisyah. Setelah selesai dengan surat, aisyah kemudian pergi dari taman dan di susul gus fathi.

Takdir memang tidak pernah ada yang tau, kita akan cinta kepada siapa? Kapan kita akan kembali ke pangkuan sang illahi? Kita tidak pernah ada yang tau bukan? Karena memang kita hanyalah perencana, tetapi sebaliknya, ada Allah yang sebaik baiknya perencana.

Tak perlu risau dengan takdir dan jalan hidup kita kedepannya akan seperti apa, dan bagaimana. Karena Allah sudah mengatur kehidupan kita jauh sebelum kita di lahirkan ke bumi ini. Jadilah hamba Allah yang selalu ikhlas dan lapang dada untuk menerima segala takdir yang Allah berikan kepada kita.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang