5.

20 0 0
                                    


🦋🦋🦋

"Agaaaasss!" Suara tinggi perempuan terlewat ditelinga Agas

"Apa sih sayang" jawab Agas yang sedang asik main PS

"Liat deh ketopraknya" alana menunjukan foto ketoprak yang ada di ponselnya

"Iya, terus?" Tanya Agas tanpa menoleh sedikit pun

"Mauu" pinta Alana sambil mengedip ngedipkan matanya tak lupa cengiran khasnya

Agas mempause gamenya saat mendengar pintaan istrinya tadi

"Lo maunya yang mana sih Alanaa, tadi pertama minta rujak tapi bumbunya doang, trus minta jus tapi buahnya gadiblender, trus minta jeruk bali yang asli dipetik dari bali, trus ini ketoprak" Agas mengucapkan semua permintaan Alana yang sebelumnya sudah diminta minta tapi hanya diangguki Agas tanpa bergerak membelinya.

"Hehe, ketoprak aja keknya" setelah beberapa permintaan tadi, akhirnya ia memutuskan untuk meminta ketoprak

"Yaudah, bentar ya abis gua selesai main PS" Agas melanjutkan kembali gamenya yang sempat tertunda tadi

"Hiks...hiks.." Agas mendengar tangisan perempuan disebelahnya

Agas kembali mempause gamenya "Alana, lo kenapa? Kok malah nangis" Agas memeluk Alana namun tangannya ditepis duluan oleh Alana

"Gausah pegang pegang gua, gua males liat muka lo.  Dasar jelek!" Alana keluar dari kamar berlari keruang tamu

Agas yang bingung tak mengerti apapun yang diucapkan Alana tadi.
Ia segera menghampiri Alana yang kini berada di sofa ruang tamu

Agas duduk disebelah Alana yang masih menangis sambil  menarik narik kasar ingusnya

Agas mendekapkan Alana kepelukannya
Walaupun Alana berusaha menolak tapi Agas tetap memeluk Alana

"Lo jahat banget sama gue, Agas, lo jahat, jahat, jahat" Alana menggebuk gebuk dada Agas tanpa memperdulikan suaminya itu kesakitan atau tidak.

Agas memeluk Alana lebih erat lagi. Ia belum menjawab oceha ocehan kesal yang keluar dari mulut Alana

"Hiks..lo tuh orang paling bego yang gua temuin. Lo orang paling nyebelin..hiks"
Kini baju Agas sudah penuh dengan air mata dicampur ingus dari Alana.

"Alana, dengerin gua dulu. Ada apa sama lo sampai akhir akhir ini sifat lo berubah, hm.."
Agas berusaha menenangkan istrinya yang tak henti henti menangis

Dengan sabar Agas mengelus, punggung Alana, mencium pucuk kepala Alana, bahkan mengusap airmata yang terus keluar dari mata Alana

Alana tak menjawab
Ia hanya terdiam sambil sesekali menarik ingusnya yang masih tersisah

"Udah tenang?" Tanya Agas lembut

Alana mengangguk, tentu saja anggukan Alana terasa dibidang dada Agas

"Coba jawab dulu pertanyaan gua tadi" kata Agas yang masih mengeratkan pelukannya

"Gatau" jawab Alana

Alana sendiri tidak tahu kenapa ia sangat cengeng akhir akhir ini

Pikiran Alana sampai pada obrolannya dengan Meli di UKS tadi.

"Lan, sekarang tanggal berapa?" Tanya Meli

"21. Kenapa emangnya?"

"Lo haid tanggal berapa?"

Pertanyaan Meli tadi membuat Alana sadar bahwa ia telat haid 2 minggu lebih.

Alana ingin mengucapkannya pada Agas tapi dia takut. Takut Agas tidak suka dan langsung meninggalkannya

Ia takut menjalani tanggung jawabnya sendirian tanpa ada yang mendampingi

Tapi ia tidak bisa sembunyikan ini lama-lama, apa lagi Agas sudah menjadi suaminya saat ini.

"Agas" cicit Alana

"Iya?" Agas menatap wajah Alana yang sudah mendongak mentapnya

"Gua telat dua minggu" kata Alana ragu

"Ma-maksudnya?" Agas cukup terkejut namun ia belum terlalu paham ucapan Alana

"Gua telat haid dua minggu"
Alana mengucapkan kembali ucapannya yang sebelumnya ia sudah ucapkan.

🦋🦋🦋


Haiii guyss..gimana sama ceritanya? Kalo kalian suka langsung ajaa lanjutt yaa

Janlup tinggalin vote nyaaaa

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang