10.

16 0 0
                                    


🦋🦋🦋

"Alana, kita harus ngasih tau mama papa kalo lo udah hamil"
Ucap Agas seraya menyuapi Alana

Alana yang berubah drastis menjadi wanita manja, selalu meminta Agas menyuapinya jika ia mau makan

Mendengar ucapan Agas, Alana mengehentikan kunyahan makanan dimulutnya.

Agas yang mengerti langsung menggapai tangan Alana lalu menggenggamnya "nanti gua yang ngomong sama mama papa" ucap Agas sambil tersenyum

"Gua takut, Gas" lirih Alana sambil menunduk

"Gua takut sama mama lo. Mama lo dari awal juga ga menyetujui semua ini" air mata mulai terjun dari mata Alana membasahi pipinya.

Agas mengangkat dagu Alana, supaya Agas bisa menatap dalam manik indah Alana. "Gua yakin pasti mama bakal ngerti ko" 

Agas menaruh piring makanan Alana dimeja makan, lalu menarik Alana kepelukannya "hiks..hiks" tangis Alana pecah

Devia-mama Agas memang tidak menyetujui kalo anaknya menikah setelah kejadian yang menimpa Agas dan Alana.

Bahkan dipernikahan Agas dan Alana, mama Agas terpaksa mengikuti, itu juga karna bujukan dari Adi-papa Agas

Mama Agas selalu menyalahkan Alana disituasi saat ini. Bahkan mama Agas tidak percaya bahwa ada dalang dibalik kejadian itu.
Mama Agas tetap keras bahwa kejadian itu pasti rencana Alana.

"Udah, jangan nangis yaa cantiknya Agas" ucap Agas sambil mengelus pipi Alana membersihkan jejak air mata yang menempel di pipi tembam Alana.

Tingting
Tingting

Telepon memasuki hp Agas, dengan cepat Agas memgangkat telepon dari seseorang yang menelponnya.

"Halo, Gas" buka dari sebrang sana

"Kenapa, Bar?"

"Ini lo nyuruh gue beli susu ibu hamil yang kayak mana sih? Gua udah di toko susu, tapi kaga ada ege"

"Elo di toko susu mana pe'a"

"Ditoko susu balita" ucap dari sebrang sana tanpa rasa bersalah

"Bego! Lo bodoh apa goblok sih?! Mana ada susu ibu hamil ditoko susu balita, dongo!" Kesal Agas menaikkan suaranya setengah oktaf

"Ehehe..siapa tau ada anjir. Kan toko susu namanya juga" terdengar menyebalkan, bukan?

"Trus, dimana nih gua nyarinya?" Lanjut Bara

"Tukang semen!" Kesal Agas

"Oh, yakin ada?" Kata Bara dengan polosnya

"Di minimarket lah gobloook"

"Yaud-"

Tut

Karna kesal, Agas mematikan telepon sepihak
Bodo amat walau Bara belum menyelesaikan ucapannya barusan.

Memang sebelumnya Agas meminta Bara dan Reno membelikan susu ibu hamil untuk Alana.

Tadinya Agas yang mau membelikan, cuman Alana tidak mau Agas keluar dulu
Trus disaat Agas mengajak Alana supaya belinya berdua, Alana tidak mau keluar karna mager.

Jadi satu satunya jalan Agas meminta bantuan pada kedua peliharaannya itu.

¤¤

"Kampret! Belum gua ngomong udah dimatiin" kesal Bara

"Gimana? Agas ngomong apa?" Tanya Reno

"Cabut, bukan disini" Bara berjalan kearah mobil, lalu masuk kedalam mobil meninggalkan Reno yang masih menunggu jawban

"Woi!" Reno membuntuti Bara memasuki mobil.

"Agas ngomong ape?" Tanya Reno seraya memakai pengaman dimobil

"Katanya kita ke minimarket aja" balas Bara sambil menyalakan mobil lalu melajukan mobilnya

"Kalo tau gitu mah dari tadi kek ke minimarket deket apartement nya Agas, kaga perlu jauh jauh ke toko susu balita."

¤¤

Tingtong
Tingtong

Hanya butuh waktu 30 menit dua kurcaci itu membeli susu ibu hamil lalu memberikannya ke apartement Agas.

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan Agas yang membuka pintu dengan Alana yang terus menempel pada Agas.

"Ye eleh..pake lem cina tuh badan kaga lepas lepas" sungut Bara sambil memasuki apartement Agas tanpa permisi.
Tak lupa dengan Reno yang terus membuntuti Bara sambil memegang 1 kantong kresek sedang

"Mana?"  Tanya Agas

"Apanya?" Bukannya menjawab, Bara dan Reno serentak bertanya balik

"Susunya lah pe'a"

"Ohh" Reno menyerahkan sekantong kresek dari minimarket berisi 2 kotak susu ibu hamil "nih"

"Kok dua?" Tanya Agas

"Yee kan itu susu ibu hamil ada dua rasa, coklat sama vanila. Nah dari pada bolak-balik mending gue beli dua duanye" jelas Bara

"Oh, yaudah. Thanks, ya" Agas menaruh sekantong kresek diatas meja pentry.

"Hem..ehem" Bara mengode dengan pura pura batuk dan pura pura menggaruk garuk lehernya yang tidak gatal.

Reno yang belum peka mengernyitkan dahinya "lo ngapa dah?" Heran Reno

Bara memelototkan matanya memandang satu temannya ini yang tidak bisa diajak kompromi.

"Oh iya. Btw, berapa semuanya?"
Akhirnya yang ditunggu tunggu Bara diucapkan juga oleh Agas.

"Tiga ratus rebu" jawab Bara enteng sambil memakan cemilan yang tersedia dimeja tamu

Ucapan Bara membuat Reno melebarkan bola matanya "gila lo! Ngadi- mphhh" dengan cepat Bara membekap mulut temannya itu

Susah juga ya punya teman yang sifatnya seperti Reno..

Agas membuka ponselnya, dengan lihai jempolnya memencet aplikasi untuk mentransfer uang secara online

"Tuh tiga lima gua transfer" ucap Agas membuat Bara cengar cengir

Inilah yang disukai Bara dan Reno dari sifat Agas. Tidak pelit, dan baik.
Walaupun orangnya terlihat anak nakal, tapi sebenarnya sifat Agas itu pria sejati

"Trimakasih, kawan" ucap Bara

🦋🦋🦋



Haiii kawann!! Siapa nih yang udah baca sampai sini??
Trimakasih yaa yang udah setia baca cerita akuu..

Oh iya, jangan lupa vote dan komentarnya yaaaa!!!

Happy readingg guyss!!

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang