7.

13 0 0
                                    


🦋🦋🦋

"Gas, lo gada niatan mau beli tespek gitu buat Alana?" Tanya seorang cowok dari seberang sana

Agas tampak berpikir, ia tak menjawab pertanyaan Roni

"Nih ya, Gas, Meli sama Reni tuh cerita ke gua kalo mereka tuh curiga istri lo bunting" lanjut Roni

"Mending saran gua lo-"

Tut

Belum sempet menyelesaikan pembicaraan dari sebrang sana, Agas mematikan telepon dan langsung mengambil jaket, kunci motor, dan dompet.

"Mau kemana Agas" Agas memghentikan langkahnya melihat wanita tengah duduk disofa seraya asik nonton memanggilnya

"Keluar bentar" Agas segera keluar dari pintu apartemen buru buru, karna keburu Alana mencegatnya akhirnya  nanti tidak jadi niatnya untuk ke apotek

Wajah Alana tampak sedih dicampur kesal pikirannya melayang kemana mana jangan bilang mau ketemu pacar pacarnya itu, atau engga dia mau cari cewe, atau janjian sama cewe. Itulah isi pikiran Alana

Tik
Air mata menetes dari wajah Alana

Alana mengusap air matanya kasar sambil menarik narik ingusnya.

Tapi ia tetap fokus menonton serial kartun anak anak tentang dua anak yang kembar botak.

PRAK
Kesal Alana sudah sampai ujung ubun ubun, ia melemparkan remote TV kelantai hingga remote itu sudah berubah berbentuk

Namun tiba tiba mualnya datang kembali, ia segera berlari kekamar mandi untuk memuntahkan semua kemuakannya

"HOEK..HOEK"
Alana tidak berhenti henti memuntahkan cairan putih.

Sampai ketika pikirannya kembali ke ucapan Gea tadi disekolah yang mengatakan 'udah isi'. Alana terus melamun tapi lamunannya pecah kala ia kembali mual

Ceklek

Alana mendengar seseorang membuka pintu "Alana" panggil orang itu.

Alana tidak menjawab apa-apa, ia hanya sibuk membersihkan muntahan yang sudah ia keluarkan

Tiba tiba tangan kekar memeluknya dari belakang namun Alana dengan cepat menepis tangan cowok itu

"Gausah pegang pegang gue. Pegang aja cewek disana" Alana pergi meninggalkan Agas namun Agas menarik tangannya dan membawa badan Alana kepelukannya

"Gausah peluk gue" berontak Alana sekuat tenaga melepaskan pelukan Agas lalu pergi ke dalam kamar

Bugh
Alana membanting pintu kamar

"Alana, buka dulu..gua mau ngomong sama lo" Agas mengetuk ngetuk pintu kamar

"Alana, sayang" Agas terus saja menggedor gedor pintu kamar

Hingga tangannya memegang gagang pintu ternyata pintu kamarnya terbuka

Agas lo tolol anjir, lo bego, tolol
Jelas jelas Alana tidak mengunci pintu, tapi ia malah menggedor gedor pintu bukannya langsung membuka pintu

Ia melihat Alana yang menangis sambil menarik narik ingusnya kasar.

Tisu bekar ingus sudah berserakan kemana mana.
Agas mendekatkan Alana, lalu memeluk Alana dengan erat

Alana hendak melepaskan sekuat tenaga namun tenaga Agas lebih kuat untuk memeluknya

"Peluk aja pacar pacar lo itu sana. Dasar cowo murahan, buaya darat. Gabisa liat cewe langsung kepincut" tajam? Tentu saja.

Agas memejamkan matanya sambil berusaha menenangkan Alana
Ia mengusap usap punggung Alana dengan lembut

"Lepasin gue" berontak Alana didalam pelukan Agas

"Biarin gini dulu lima menit, Lan" ucap Agas membuat Alana berhenti berontak namun masih tetap menangis

"Alana, dengerin ucapan gua. Gua sayang sama lo. Cuman lo satu satunya yang bisa buat gua jatuh cinta sama lo. Gua tau pacar gua banyak, tapi itu dulu cuman buat senang senang, Lan" Ucap Agas menjelaskan

Entah, ucapan Agas barusan memang benar benar dari hati atau hanya sekedar menenangkan Alana.

"Gue nyaman sama lo, Lan" ucap Agas sekali lagi.

Agas melepaskan pelukannya namun kedua tangannya menangkup wajah Alana yang sudah memerah
Mata Tajam Agas menatap lembut manik Alana yang juga memerah karna menangis

Agas menghapus jejak air mata yang berada dipipi tembam Alana dengan ibu jarinya.

Alana hanya menatap wajah Agas dengan tenang, ia hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun.

Cup
Agas mencium alis Alana beberapa detik.

"Maafin gua ya tadi gua langsung pergi ninggalin lo. Gua tadi ke apotek beli tespek"

"B-buat?" Gagap Alana

"Buat lo. Nanti lo coba ya?" Kata Agas masih dengan suara yang lembut

Alana menggeleng "gua takut, Gas" cicit Alana

"Tenang, apapun hasilnya nanti, kita jalanin bareng bareng, ya?" Ucapan Agas barusan sukses membuat Alana memgangguk pelan

¤¤

Sudah 5 menit Alana bolak balik seperti setrikaan
Ia menunggu hasil dari tespek

Sesekali ia menggigit jarinya karna grogi. Akhirnya karna sudah tidak sabar, Alana memberanikan diri melihat tespek yang dari tadi ia pegang

Alana melebarkan bola matanya melihat hasilnya.
"Lan, udah belum?" Tanya Agas dari depan kamar mandi

Alana membuka pintu kamar mandi dengan raut wajah yang menangis. Dengan cepat Agas memeluk Alana lalu mengambil tespek di tangan Alana
Garis dua batin Agas

Alana menangis dipelukan Agas, begitu juga dengan Agas matanya sudah berlinang air mata namun ia mengedipkan matanya berkali kali menahan air matanya jatuh

"Alana, kita jalanin bareng bareng ya" ucap Agas seraya mencium pucuk kepala Alana

🦋🦋🦋

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang