9.

9 0 0
                                    


🦋🦋🦋

04.30

Agas terbangun karna merasakan angin hembusan dikakakinya.
Ia meraba raba kasur mencari keberadaan seseorang namun ia mendapatkan kaki disebelah kepalanya

Agas terkejut langsung terduduk dan melihat Alana yang tidur dengan kepala dibawah dan kaki di atas "astaga bini gue"

Alana terlihat nyenyak tidur sambil memeluk kaki Agas menggantikan guling kesayangannya.

Pelan pelan Agas melepaskan pelukan Alana dikakinya agar Alana tidak terbangun, lalu merubah posisi Alana ke posisi yang awal.

Agas menaruh kepala Alana diatas lengannya, lalu menghadapkan Alana ke bidang dada kekar milik Agas

Agas dengan lembut mengelus dulu perut rata Alana "sehat sehat ya sayang"

Alana bergerak sedikit, mungkin karna Agas mengganggu tidur nyenyaknya
Karna tidak mau Alana terbangun, dengan cepat Agas memeluk hangat Alana hingga tertidur kembali bersama.

06.00

Agas meraba raba kembali keberadaan sang istri, namun ia tidak mendapatkan seseorang disana

"HOEK.."
Suara orang yang sedang muntah keras lewat dikuping Agas membuat Agas buru buru kedalam kamar mandi

Ia melihat Alana yang sedang menunduk dan tangan yang bertumpu pada wastafel kamar mandi

"HOEK"
Agas memijat lembut tengkuk Alana

Setelah merasa muntahnya keluar semua, Alana mencuci mulutnya dan membersihkan muntahannya

Alana melihat Agas dengan manik mata yang terlihar lesu "Agas kok lo ga bangunin gua sih. Gua kan pengen sekolah"

"Beberapa hari kedepan lo jangan sekolah dulu. Lo gaboleh cape" larang Agas sambil merapihkan rambut Alana yang menutupi wajah cantiknya

Alana mengerucutkan bibirnya lalu berjalan keluar kamar mandi menghampiri kasur

"Agas, laper" manja Alana

"Yaudah gua bikinin dulu ya. Mau apa?" Tanya Agas sambil mengelus elus pucuk kepala Alana

"Gua mau lo buatin kwetiaw yang  pedes banget nget nget" ucap Alana sambil menghayal kwetiaw yang sangat lezat

"Ga! Ibu hamil gaboleh makan pedes" larang Agas dengan tegas

Mendengar larangan yang keluar dari mulut Agas, seketika membuat mata Alana berlinang

Agas yang lagi peka mode on langsung memeluk Alana aduh gawat. Bisa ngereog ini kalo udah ngambek

"Eh..engga kok, boleh-boleh kok boleh..tapi sedikit aja yaa" kata Agas dengan cengirannya agar Alana tidak ngambek sepenuhnya

"Gua gaminta pedes dikit..hiks..gua minta pedes banget, Agas" lirih Alana sambil nangis sesegukan

"Eh, cantiknya Agas jangan nangis dong..nanti babynya ikutan sedih kalo mamanya sedih" bujuk Agas

Agas menaikkan dikit baju Alana lalu mengusap perut Alana

"Ya kan baby? Baby sedih kan ya kalo mama sedih?" Ucap agas pada calon anaknya yang berada dirahim sang istri

Melihat itu  Alana tertawa kecil..
Agas memang gampang ngambil hati, tapi kalo sudah jahil, pengen langsung digorok saja sampai mampus

"Tuh cantik banget kan istri gue kalo senyum gini"

"Basi" ketus Alana

Baru beberapa detik Alana tertawa dan tersenyum
Sekarang dalam waktu seketika Alana langsung berubah. Hormon ibu hamil memang tidak stabil.

"Yaudah deh gua mau bikin kwetiawnya dulu..gua juga laper soalnya" ucap Agas agar Alana tidak kembali ngambek padanya

"Gausah. Gajadi" Alana membaringkan kembali badannya diatas kasur empuk

"Lah, Kenapa, Lan? Ini gua buatin ya..jangan ngambek lagi dong pleasee..ini gua mau gua buatin kok" Agas memohon pada Alana dengan muka memelas

"Anak lo masih ngantuk, bego! Ini masih jam 6. Pikir dong!" Semprot Alana

Agas yang tidak bersalah hanya menghela nafas dalam dalam. Memang, laki laki selalu salah. Jadi, dari pada urusannya panjang mending laki laki yang mengalah.

"Yaudah deh" Agas pun hendak berbaring diatas kasur namun belum sempat menaruh badannya, tangan Alana menghentikan pergerakan Agas.

"Mau ngapain, lo?"

"Tidur lah sama lo"

"Engga engga..gaada. lo bikin makan sana" titah Alana

Agas berusaha menahan emosi sabar, Gas. Lo harus jadi suami yang berbakti pada istri

"Gua juga masih ngantuk" melas Agas

"Lo kan ga hamil! Yang hamil gue. Jadi kalo anak gue ngantuk, yaudah gue juga ngantuk!" Alana menepuk nepuk bokong Agas supaya Agas pergi beranjak dari kasur

Agas mengerucutkan bibirnya
"Ngapain? Sono-sono!" Alana mengusir Agas seraya menggerak gerakkan tangan seperti mengusir

Dengan berat hati Agas berjalan kearah dapur mengikuti intruksi dari sang istri.

"Yang enak ya!" Teriak Alana dari dalam kamar

🦋🦋🦋

Agastya The Good PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang