Virtual Reality

4K 229 13
                                    

'kalo udah coba gamenya jangan lupa kabarin gua ya, gua mau main kalo emang beneran seru.'

Isi teks dari temanku.

Beberapa waktu yang lalu Arya teman game online ku menyarankan sebuah game virtual reality yang katanya baru keluar beberapa bulan yang lalu. Belum banyak yang tertarik dengan game satu ini, aku juga tidak begitu tahu seperti apa game ini. Yang aku tahu ini adalah game yang dapat membawa kita menjadi salah satu tokoh utama dalam film dan berusaha menyelesaikan alur cerita yang ada, katanya ada banyak cerita yang bisa kita pilih. Itu yang Arya katakan padaku.

"Kalo emang gitu berarti kita bakal tau dong gimana perjalanan game nya, kan kita udah tau alur cerita film nya." Protes ku pada Arya lewat chet setelah dia menjelaskan tentang game tersebut.

"Yaa gak akan mirip-mirip banget lah. Paling ada yang bakal di tambahin ato di ubah dari yang asli. Pokoknya lu coba aja dulu."

Bagai mana kalau gamenya ternyata jelek, bagai mana kalau ternyata tidak sesuai ekspektasi, bagai mana kalau ternyata ini game sampah? Dan bodohnya kini aku di dalam kamarku sudah siap dengan seluruh perlengkapan bermainku, kini aku siap menghabiskan libur akhir semesterku dengan bermain game yang di sarankan Arya. Kalau memang ini game yang jelek aku akan mengata-ngatai diriku bodoh selama setahun penuh karna mengikuti saran anak itu tanpa pikir panjang.

Aku mengenakan alat yang seperti kaca mata sampai menutupi kedua mataku. Setelah sempat gelap sesaat aku dapat melihat seisi kamarku seperti biasa, kasur, meja belajar, keranjang sampah, lemari, semua pada tempatnya sampai tumpukkan baju kotor di atas kuris dan alat tulis yang berserakan di atas kasur pun tidak berubah. Dasar developer terlalu realistis, kenapa dia tidak membuat setidaknya kamarku jadi sedikit lebih rapih.

Tiba-tiba ada sebuah cahaya terang dari sampingku, cahaya itu berasal dari atas tumpukkan baju kotor di atas kursi. Setelah cahaya itu meredup aku melihat sebuah buku bersampul kulit di atasnya.

Ah benar-benar menyebalkan, apa dia tidak bisa membuat momen ini jadi sedikit lebih epik? Kenapa buku itu tidak muncul di atas meja saja, mejanya bahkan tidak berjarak lebih dari 5 senti di depannya.

Lupakan soal ke-epikan momen, lanjut pada permainan. Aku berusaha meraba buku itu, aku terkesan saat aku dapat merasakan tekstur buku dengan cukup baik, aku bahkan curiga kalau sebenarnya memang ada buku di atas tumpukkan baju itu. Teknologi berkembang sangat cepat ya.

Saat aku perhatikan lagi ternyata di buku itu terdapat ukiran berbentuk bulan, serigala dan beberapa bunga yang tampak seperti tato. Di setiap sudut buku itu pun dihiasi warna emas yang menambah kesan vintage pada buku kulit itu.

Aku mulai membuka buku itu di halaman pertama terdapat tulisan 'Arranging ' aku tidak tahu artinya apa, nilai bahasa Inggris ku selalu di bawah 40 di setiap ujian. Aku mengabaikan tulisan itu dan mulai membalik halaman selanjutnya. 'pilih ceritamu' katanya, apa aku harus membalik halaman lagi? Dan di halaman berikut-berikutnya aku mulai disajikan beberapa judul film yang di sertai foto poster film. Selain gemar bermain game aku juga gemar menonton film, jadi banyak judul yang tidak asing di buku ini seperti Barbie, La La Land, Rad Notice, Lord of the ring, dan beberapa film lainnya.

Sejauh ini ada 2 judul yang menarik perhatianku yaitu Jhon Wick dan Narnian. Sepertinya aku akan bermain di antara 2 cerita itu. Mengingat bagaimana serunya pertarungan di film Jhon Wick tangan ku hampir menyentuh lembaran yang menyajikan judul film itu sampai aku melihat opsi lain. 'Acak.'

Bocah Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang