kembali lagi

893 137 3
                                    

Pukul 1 malam, aku tahu Peeves dan Filch juga kucingnya pasti masih berkeliaran di sekolah ini, mereka seperti tidak pernah tidur aku tahu hantu memang tidak tidur atau mungkin Filch dan kucingnya juga hantu?

Malam ini aku kembali keluar berkeliaran di luar asrama, ada sesuatu yang ingin aku lihat sekali lagi saja, aku ingin memastikan. Aku mengendap-endap berusaha mengandalkan ingatanku agar tidak tersesat.

"Bejir!" Bisikku terkejut saat melihat Peeves keluar dari tembok, untungnya aku sempat bersembunyi di balik salah satu patung baju zirah. Sepertinya dia juga tidak mendengar umpatan ku karna dia berlalu begitu saja menembus dinding di depannya.

Peeves memang ancaman terbesarku karna dia bisa muncul di mana saja dan kapan saja, kemunculannya tidak terduga.

Aku sampai di tempat yang aku maksud, gudang di mana cermin Tersah disembunyikan. Kembali aku tetap bayanganku di balik cermin seperti beberapa malam yang lalu, hanya aku sendiri tidak ada siapapun atau apapun yang lain, setidaknya sampai aku mengeluarkan tongkatku dari balik mantel yang aku gunakan. Tongkatku terlihat seperti tongkat Elder di dalam cermin sedangkan yang benar-benar aku genggam hanyalah ranting kayuku.

Kenapa aku memegang tongkat Elder? "Kenapa ini yang aku lihat?" Bisikku pada diri sendiri.

"Karna itu yang kamu inginkan." Suara Dombeldor mengejutkanku sampai aku hampir terlompat dari tempatku berdiri. Lagi?! Kenapa dia ada di sini?! Apa dia sekarang jadi satpam ruangan ini?

"Sejak kapan anda di sini?" Tanya ku terkejut saat berbalik dan melihat si tua itu.

"Sepertinya sejak tadi."

"Bagai mana aku tidak melihat kehadiran anda." Padahal aku sudah memeriksa tempat ini dan memastikannya kosong.

"Seperti kamu yang selalu bisa berkeliaran di malam hari, Emily. Aku juga bisa melakukan sesuatu tanpa di ketahui orang lain, seperti mengawasi mu." Jadi dia tahu aku suka kabur malam-malam.

Penguntit! Apa jangan-jangan dia mengawasi ku juga saat di kamar atau jangan-jangan dia juga mengetahui kalau aku membunuh salah satu troll.

"Anda menyeramkan. Setidaknya aku melakukannya tanpa menggunakan sihir atau keajaiban apapun."

"Iya, aku akui kehebatanmu yang satu itu, kamu memiliki banyak kelebihan Emily."

Ya, salah satunya menemukan cheat banyak game dan mengunakannya untuk diriku sendiri, salah satunya di game ini. Cheat nonton film 1 sampai 8 plus 3 film lain.

"Ya terserah anda mau bilang apa. Saya harus pergi sekarang kalau anda tidak keberatan." Tanpa menunggu Dumbledore membuka mulutnya ku sudah berlalu.

"Kenapa?" Tanyanya sebelum aku sempat membuka pintu ruangan tersebut.

"Kenapa?" Aku balik bertanya sambil menatapnya heran.

"Kamu datang ke sini untuk satu alasan dan aku tahu kamu tidak seperti kebanyakan orang yang terpikat dengan cermin ini. Benar begitu Emily?"

Aku hanya bisa terdiam dibuatnya. Aku pikir dia adalah tokoh yang akan selalu tahu segalanya, apa mungkin aku bukan tokoh asli dari cerita ini jadi dia tidak tahu banyak tentangku. Apa sekarang dia tengah mencari tahu tentang diriku, tentang Emily.

"Aku mempertanyakan apa yang aku lihat di cermin itu." Jawabku. Aku tidak akan mengatakan kalau aku melihat tongkat si tua itu di tanganku, dia tidak bisa lihat apa yang aku lihat kan. "Itu bukan yang aku inginkan, cermin itu rusak." Kataku yang kembali meninggalkan Dombeldor.

Sebelum aku benar-benar lenyap dari pandangan pria tua itu aku sempat mendengar dia mengatakan. "Terkadang seseorang tidak tahu tentang keinginan terdalamnya."

Bocah Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang