mantra

832 125 0
                                    

"Dia gila!" Kataku begitu kami sampai di kamar.

"Apa maksudmu? Memangnya mantra apa yang dia rapalkan?" Delia terus saja bertanya semenjak kami keluar dari aula utama.

Delia menyadari raut wajahku yang tampak amat kesal semenjak kejadian di lorong itu, aku memilih mengabaikan pertanyaannya sampai kami tiba di dalam kamar. Anabel hanya terdiam kebingungan padahal dia hampir saja terluka.

"Memangnya apa yang akan terjadi kalau aku terkena mantra itu?" Akhirnya dia buka suara.

"Kamu mau tahu apa yang akan terjadi? Bisa saja kamu hancur jadi serpihan debu." Mereka berdua tampak amat terkejut dengan apa yang aku katakan, kalau tidak percaya mereka bisa lihat di buku matra kelas profesor Flitwick.

"Kenapa dia melakukan itu?" Delia tampak kesal mendengar anak laki-laki itu hampir saja membunuh temannya.

"Aku tidak tau." Bohong, aku tahu. Dia melakukan itu untuk mengancam ku dan menunjukkan kalau aku tidak boleh bermain-main dengannya. "Memangnya siapa anak itu? Kenapa kalian bilang padaku untuk tidak terlibat dengannya?"

"Itu karna dia keluarga Bones, Ikarus Bones."

Delia berusaha menjelaskan padaku tapi aku hanya mengerutkan kening keheranan. Memangnya ada apa dengan nama belakangnya? Nama belakangku Hormen, apa dia mau berkenalan?

"Kamu tidak tahu?" Aku menggeleng, apa keluarga Bones kelurga pejabat?

"Ya ampun Emily, sebenarnya kamu ini pintar atau bodoh sih? Keluarga Bones itu keluarga penyihir terpandang, keluarga kaya yang semua anggota keluarganya adalah penyihir hebat. Kamu tidak akan mau terjerumus masalah dengan keluarga terpandang seperti itu."

"Aku sih lebih tidak ingin terjerumus masalah dengan keluarga Potter."

"Ya, ampun Emily! Bagai mana kalau kamu–"

"Sudah lah, apa yang terjadi hari ini itu masalah aku dan Arus–"

"Ikarus." Anabel memperbaiki kesalahanku.

"–itu masalah aku dan anak itu, kalian tidak perlu khawatir, aku tidak akan menarik kalian dalam masalah. Sekarang ayo kita pergi, kita masih ada kelas kan."

Kelas trasfigurasi selesai 30 menit lebih cepat dari biasanya, katanya profesor Mcgonagall di panggil di Dombeldor tua. Entah apa yang mereka kerjakan tapi karna hal itu si nenek sihir memberikan kami tugas yang cukup banyak, tugas yang bisa nona sok pintar kerjakan dengan cepat. Aku juga menyelesaikannya dengan cukup cepat setidaknya tidak lebih dari 30 menit seperti anak-anak lain.

Apa dipanggilnya Mcgonagall ke ruangan Dombeldor berhubungan dengan ending film ini? Kalau di ingat-ingat lagi di akhir film terungkap kalau apa yang terjadi pada Potter dan kedua temannya memang direncanakan oleh si tua itu.

Kalau begitu saat ini cermin Tersah sudah ia letakkan di ruangan itu, ruangan yang di jaga oleh berbagai macam sihir dari para profesor. Kalau aku tidak mengetahui kalau semua ini rencana Dombeldor pasti aku akan meremehkan tempat ini, Hogwarts yang katanya tempat paling aman namun sistem keamanannya dapat di bobol 3 bocah ingusan.

Ah, tapi di film kedua pun ruangan rahasia itu dapat mereka temukan padahal Dombeldor sama sekali tidak merencanakan hal itu. Sebenarnya Hogwarts ini tempat yang aman tidak sih?

"Hey!" Aku terkejut saat Patrick tiba-tiba menyapaku. "Kenapa melamun? Apa yang kamu pikirkan?"

"Bukan apa-apa." Tidak mungkin kan aku mengatakan aku sedang memikirkan sistem keamanan Hogwarts yang payah yang bahkan dan bisa di bobol oleh 3 bocah seumurannya.

Bocah Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang