hutan terlarang

766 119 2
                                    

Malam ini. Ya, kalau pagi ini heboh karna Grifindor yang kehilangan banyak poin, itu artinya malam ini adalah malam di mana mereka mendapat hukuman. The golden trio dan Malfoy pasti sekarang sedang menuju gubuk Haigrid, aku ingin ke hutan terlarang juga.

Aku tahu akan menyeramkan tapi aku penasaran ingin melihat unicorn dan sosok yang meminum darah unicorn itu. Kenapa Snape tidak kunjung menghukum ku bersama mereka saja ya, kalau sampai aku di hukum ke hutan itu sendiri aku tidak akan berani kalau ramai-ramai kan seramnya jadi berkurang.

"Kami tidak tidur, Emily?" Aku terkejut mendengar bisikan Anabel yang memang ranjangnya ada di samping kiri ranjangku.

"A– aku tidak bisa tidur malam ini." Kataku sambil menutup buku di pangkuanku.

"Aku perhatikan hampir setiap malam kami tidak tidur."

Apa selama ini dia memperhatikanku? Gawat, jangan bilang dia juga tahu kalau aku sering kabur dari kamarku.

"Aku tidur kok, hanya sedikit lebih larut saja."

"Kalau kamu tidur hanya sebentar bagai mana bisa kamu segar besok pagi– oh, jadi begitu cara kamu bisa pintar." Begitu dia melihat buku di pangkuanku dia langsung bangkit dari tidurnya.

"Hey, jangan berisik atau yang lain akan bangun." Dia ini berisik sekali. Lagi pula aku tidak benar-benar membacanya, buku ini hanya ada di hadapanku tapi pikiranku tidak terpusat pada buku ini.

"Kamu tidak bisa membaca untuk membuatmu tidur, itu hanya akan membuat kamu makin terjaga."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Aku senang kamu bertanya. Sekarang ikuti aku." Dia kembali berbaring dan menarik selimutnya sampai menutupi dada.

Aku lakukan seperti apa yang dia lakukan.

"Pertama buat dirimu senyaman mungkin, lalu pejamkan mata." Dia memejamkan matanya begitu juga aku.

"Lalu buat dirimu merasa seperti sedang lepas, lepas semua beban dan santai lah. Benar-benar santai dan tenang, santai–"

Perlahan suara nak itu menghilang. Apa dia sudah tertidur?

"Anabel?" Bisikku, aku membuka mataku dan dia benar-benar sudah tertidur.

Bagus sekarang aku tinggal pergi dari tempat ini. Aku turun perlahan dari kasurku dan mengambil mantel untuk keluar.

Aku memang sengaja pura-pura mengikuti anak itu agar dia tertidur, dan aku tidak menyangka itu berhasil. Ah, aku ini brilian.

Aku segera mengendap-endap keluar dari bangunan besar ini. Ini yang di sebut tempat teraman? Kenapa aku bisa kabur dengan mudah? Apa aku ini pemain yang terlalu hebat sampai keamanan Hogwarts pun tidak dapat menghalangiku.

Haha, sombong sedikit tidak masalah kan.

Aku berhasil keluar bangunan Hogwarts dengan mudah dan melihat gubuk Haigrid dari kejauhan, tanpa tunggu lama lagi aku segera menghampiri gubuk kecil itu. Tempat itu tampak amat sepi, sepertinya mereka sudah pergi. Aku mengintip dari balik jendela, tidak ada siapa pun di dalam sana si anjing payah Fang saja tidak ada.

Yup, mereka benar-benar sudah pergi, sebenarnya rencana awalku adalah mengikuti mereka dari belakang agar aku tidak terlalu takut tapi mereka sudah lebih dulu pergi. Kalau begitu saat nya aku ikut masuk ke dalam hutan itu.

Aku berdiri di depan rimbunan pohon, ragu apa aku harus masuk ke dalam sana? Di sana terlihat sangat menyeramkan, seolah mbak kunti dan pacarnya kang poci akan muncul untuk menyesatkan ku di hutan angker ini. Tapi aku sudah sejauh ini, sayang kalau aku mundur sekarang.

Baiklah, aku akan masuk ke dalam sana, apa pun yang akan terjadi itu urusan nanti. Ayo berpetualang!

"Apa yang kamu lakukan?!" Tiba-tiba seseorang menarik lenganku, menahan ku agar tidak melangkah masuk ke dalam hutan.

"Hah, Arus!"

"Ikarus." Ralatnya.

Aku terkejut bukan main saat melihat bocah satu ini ada di belakangku. "Kamu mengikuti ku?"

"Tidak! Aku hanya sedang berjalan-jalan menikmati langit malam dan menanti seseorang menangkap basah aku yang kabur. Tentu saja aku mengikuti mu! Lagi pula siapa yang tidak curiga melihat ada yang keluar asrama malam-malam begini!"

"Cerewet." Bisikku sambil menatap anak itu kesal.

"Apa katamu?"

"Aku bilang, senang ada yamg mengkhawatirkan ku." Kataku sambil tersenyum sebisaku.

Tentu dia tidak percaya dengan ucapanku dan lagi-lagi menatapku dengan penuh selidik.

"Sudah sana kembali lah ke asrama, aku masih ada urusan di sini."

"Tidak! Aku akan memaksamu kembali ke asrama sebelum seseorang menemukan kita di sini!"

Keras kepala sekali sih anak ini. "Aku tidak akan kembali sekarang. Kalau kamu mau ikut terserah tapi aku sarankan lebih baik kamu kembali saja." Aku langsung berlari masuk ke dalam hutan, karna kesal aku sampai lupa kalau hutan ini menyeramkan.

"Hey, jangan masuk ke sana, di dalam sana berbahaya!"

"Terimakasih sudah khawatir." Teriakku dari dalam hutan, jelas dia tidak akan berani masuk ke hutan ini, dia hanya anak-anak pada umumnya.

Aku berlari memasuki hutan mengikuti jalur tanaman yang rusak karna di lewati seseorang. Aku yakin mereka pasti melalui jalur ini, aku ini penjelajah game hebat jadi jangan ragukan kemampuan bertualang ku.

Setelah berjalan cukup jauh, mungkin, aku mendengar suara seseorang, terdengar sepertu Haigrid yang sedang bercerita. Aku memilih diam beberapa saat dan mendengarkan cerita Haigrid tentang hutan yang dia jaga. Karna di sini gelap aku jadi sulit melihat ke sekitar, aku sengaja tidak menggunakan tongkatku untuk membuat cahaya, aku khawatir cahayaku akan menari perhatian mereka.

Aku cukup terkejut melihat yang di hukum ternyata Potter, Granger, Malfoy dan Longbotten. Aku kira the golden trio dengan Malfoy, ternyata si Wesley tidak ikut ambil peran di sini.

"Berhenti!" Tiba-tiba seseorang menarik lenganku sampai aku hampir terjatuh.

Dasar Ikarus sialan, kenapa dia mengikuti ku sampai ke sini sih?! Dia ini benar-benar mengganggu!

"Lepaskan!" Aku menghentakkan tanganku agar genggaman Ikarus lepas.

"Kamu tidak bisa pergi lebih jauh lagi, ini berbahaya. Kalau ada yang menemukan kita kita bisa di hukum berat!" Dia mengomeli ku sambil berbisik. Sepertinya dia juga khawatir akan bertemu seseorang di sini.

"Kalau memang begitu kembali saja sendiri, tidak ada yang menyuruhmu ikut kan. Jangan berkata seolah-olah aku orang yang menjerumuskan mu dalam maslah!" Ternyata ada orang yang lebih menyebalkan dari Malfoy dan Snape, yaitu anak Dajjal satu ini.

"Aku tidak akan meninggalkan mu sendiri di sini!"

Halah, tai. Bilang aja takut.

"Kamu tidak perlu melakukan itu, aku tidak butuh orang lain jadi pergilah!" Aku pun berbalik mengabaikannya. Dia tidak tahu, aku ini wanita kuat, mandiri, independen dan hard working.

Ah, sialan! Gara-gara dia aku kehilangan Potter dan yang lain. Sekarang kemana aku harus pergi jalan setapaknya seolah menghilang. Aku nekad menyusuri jalan tanpa petunjuk, tapi baru beberapa langkah aku melihat sesuatu dari kejauhan, sesuatu yang hitam terbang melaju dengan cepat ke arahku. Dimentor!

Cepat-cepat aku keluarkan tongkatku, aku tau mantranya. Tapi belum sempat aku mengangkat tongkatku Ikarus, lagi-lagi Ikarus, menarik ku hingga aku terjatuh menimpanya.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Ikarus setelah sempat merintih karna tertiban tubuhku.

Aku mengabaikan pertanyaan anak itu dan langsung bangkit berdiri melihat ke arah benda yang sebelumnya benar-benar dekat denganku pergi.

Dimentor! Jelas itu Dimentor! Bagai mana bisa Dimentor muncul sekarang? Bukankah makhluk itu debut pertama kali di film prison of Azkaban?

Filem di mana Potter's god father muncul. Ya siapa lagi kalau bukan Sirius Black. Jadi, apa yang makhluk itu di tempat teraman di dunia sihir?

Bocah Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang