six

107 8 2
                                    

-Jade's POV-

Aku segera bersiap-siap kesekolah dengan Zayn.

"Zayn, mau jemput Perrie dulu?" tanyaku pada Zayn didalam mobil.

"Tidak"

"Kenapa?"

"Gak apa-apa"

"Oh"

Zayn menurunkanku diparkiran. Aku segera turun dari mobilnya dan berjalan cepat ke toilet sambil melihat handphoneku.

Bruk!

Kau tau siapa yang aku tabrak?

Tepat sekali.

Luke Hemmings, anak kecil itu.

"Mata dipake," ucapnya sambil pergi meninggalkanku.

Aku segera masuk ke toilet dan berlalu kekelasku.

Aku bingung dengannya. Aku tidak melakukan apa-apa. Tapi, kenapa dia songong begitu, sih? Rasanya cuma ke aku doang dia begitu. Sepertinya rasaku padanya lama-lama menghilang. Mungkin, itu tujuannya.

Bel istirahat membuyarkan lamunanku.

"Hey, daritadi ngelamun mulu. Kenapa?" tanya Sophia.

"Gak apa-apa"

"Mau ke kantin?" tanya Eleanor.

"Enggak. Aku tau kau pasti akan mengajak Calum duduk bersama kita, kan?"

"Ayo, ikut aja, Jade," rayu Perrie.

Akhirnya, aku ikut untuk pergi kekantin dengan mereka. Demi saus tartar aku benci untuk bertemu lagi dengan Luke.

Sampai dikantin kita duduk dibangku yang telah disediakan dikantin. Tapi, kali ini bukan ditempat yang biasa kita tempati dengan 1 meja dan 4 kursi, melainkan 2 meja dan 8 kursi. Perasaanku mulai tidak enak. Aku memesan makanan dan mengeluarkan handphoneku.

"Hey, Hemmengs," sapa pria menyebalkan yang suaranya sudah kukenali itu.

"Diam Wood," jawabku santai dengan mata yang masih tertuju ke handphoneku.

"Hey, namaku bukan Hood"

"Namanya juga bukan Hemmengs"

"Peduli banget?"

"Ah hem"

Deg.

Aku mengalihkan pandanganku dari handphoneku.

"Terserah Calum kalo dia mau memanggilku Hemmengs atau bagaimana asal bukan kau yang memanggilku itu," ucap pria-menyebalkan-yang-namanya-malas-kusebutkan-tapi-kau-sudah-tau-itu-siapa.

Aku mengabaikannya dan memainkan handphoneku lagi.

"Hey, Cal," sapa Eleanor yang langsung duduk disebelah Calum.

"Hey, El," balasnya.

Kemudian Sophia dan Perrie menyusul untuk duduk disebelahku.

"Jangan main handphone terus kek," ucap Mike.

"Siapa lo?"

"Santai"

"Kenapa sih Jade?" tanya Eleanor.

"Gak apa-apa. Kenapa sih emang?"

"Ya, gapapa, sih," balas Eleanor sambil memegang tengkuknya dan memandang teman lainnya bingung.

"Balik duluan, ya," ucapku sambil meninggalkan mereka.

Di tengah perjalanan kembali ke kelas aku merasakan ada yang menarik tanganku.

StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang