XXII

64 3 4
                                    

"Jade, pulang sama siapa?" tanya Ele kepadaku yang sedang mengemasi barangku.

"Sendiri, El. Kenapa?" tanyaku kembali sambil menggendong tasku.

"Bareng, yuk"

"Boleh"

"Ayo"

"Yuk"

Aku berjalan keluar kelas bersamanya dan berbincang-bincang seperti biasa.

"Eh, tadi, kok pas masuk istirahat senyum-senyum sendiri gitu, sih, El?"

"Ah, gak apa-apa"

"Bohong"

"Serius, deh"

"Ya, udah, deh"

"Eh, itu Cal. Gak pulang sama dia Jade?"

"Lah, katanya mau pulang bareng?"

"Gak apa-apa kalo mau bareng"

"Bertiga aja"

"Ajak, deh"

"Oke"

Aku berlari ke arah Calum yang sedang berdiri ditengah-tengah parkiran bersama Luke.

"CALPAL!!" seruku sambil menepuk pundaknya.

"Sakit tau," katanya sambil mengelus pundaknya.

"Sorry. Mau pulang bareng?"

"Mau, lah. Dateng bareng masa pulang sendirian"

"Kalo kamu gak mau aku juga gak sendirian juga kali"

"Ah-hem. Kamu?" ucap Luke sambil berpura-pura melihat ke atas.

"Apaan lo?" balasku.

"Maksud?" tanya Calum.

"Iya, aku bareng Ele"

"Heeeey!" sapa Ele yang baru saja datang.

"Oooh. Terus gimana?" tanya Calum.

"Ya, kita pulang bertiga," jawabku.

"Ehm, kayanya aku mau temenin Luke ke Starbucks dulu, deh. Ya, kan, Luke?"

Luke hanya mengangguk.

"Oh, kalo gitu Luke bareng gue aja. Gue juga mau beli Starbucks. Mau gak, Luke? Jadi, lo berdua pulang duluan aja"

Lagi-lagi Luke hanya mengangguk.

maunya apa, sih si ganteng.

"Jadi?" tanya Calum.

"Gue sama Luke, lo sama Jade. Yuk, Luke. Bye," ucap Eleanor sambil pergi meninggalkanku dan Calum.

"Ya, udah, yuk," ucap Calum seraya meraih tanganku dan berjalan keluar dari sekolah ini.

"Ele kenapa, Jade?" tanya Calum.

"Gatau"

"Eh, boleh nginep lagi gak?"

"Boleh. Tidur kamar Zayn, ya"

"Lah? Zayn kemana emang?"

"Dirumah"

"Trus?"

"Ya, tidur bareng Zayn di kamar Zayn"

"Yah, gitu, deh"

"Ya, gak mungkin lah doboh. Lagian Zayn mana mau sekamar sama kambing"

"Oh, gitu?"

"Enggak. Gini"

StrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang