BRAK!
"Enak banget tidurnya, ya?"
Aku mengangkat kepalaku dan mengarahkan pandanganku pada Mrs. Dena yang telah berdiri dihadapanku.
"S-sorry Miss," ucapku sambil membenahi posisiku.
"Mimpi apa kamu sampe senyum-senyum meluk tas segala?!" bentaknya.
"Miss..."
"Apa?! Sekarang kamu kerjain soal yang ada dipapan tulis! Kalo kamu gak bisa kerjain, keluar!"
Aku berdiri dari tempat dudukku dan menuju papan tulis dengan malas.
Jadian sama Luke ternyata cuma mimpi. Iya. Gak mungkin banget aku sama Luke. Never. Dia terlalu sempurna buat aku. Eh, gak deng. Aku terlalu sempurna buat dia *kibasrambutsampecopot*
"Done, miss," ucapku sambil memberikan spidol kepada Miss Dena.
"Bagus, kembali ke tempat duduk dan jangan tidur lagi, oke?"
Aku hanya mengangguk dan kembali ke tempat dudukku.
Ya, masih ingatkan kalau math adalah pelajaran favoriteku? Kemarin malam aku baru saja mempelajari soal yang Miss Dena berikan kepadaku. Jadi, aku bisa mengerjakannya.
Lucky me.
Bel tanda istirahat berbunyi aku berjalan menuju balkon depan kelasku. Aku tidak ikut dengan teman-temanku ke kantin. Aku malas untuk bertemu anak-anak 5sos.
Aku melihat anak-anak yang berlalu lalang dibawah. Dan kalian tau? Mereka lewat dibawah.
Apa salahku bunda?
Calum melambaikan tangannya padaku sambil tersenyum hangat dan teman-temannya ikut melihatku juga. Aku langsung masuk kekelasku dan duduk ditempatku. Aku mengeluarkan notebook kecilku dan mulai menuangkan segala yang ada dikepalaku. Entah itu gambar-gambar, puisi, quotes, ataupun lirik lagu.
Aku merasa ada seseorang yang duduk di bangku yang berada didepanku. Mungkin itu Sophia.
"Kau tidak kembali bersama yang lain?" tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari bukuku.
Tiba-tiba saja Sophia menarik bukuku.
"Hey! Tunggu gambar Lu-"
"Bilang aja Luke," ucapnya.
"Apaan sih ngiri aja gak gua gambar," ucapku sambil merebut notebook kecilku darinya.
"Iya, ngiri emang kenapa?"
"Pergi, lah"
"Gak"
"Sana sama Ele. Kalian kan udah deket"
"Ini kita juga udah deket"
"Cal, lo udah suka sama Ele dari lama kenapa gak ditembak aja, sih biar lo gak ngenes-ngenes amat?"
"Sok tau banget Miss Perfect"
"Apa?"
"Miss Perfect"
"Bukan. Sebelumnya"
"Sok tau"
"Emang tau"
"Tau apa? Pasti taunya aku suka sama Ele, kan? Aku, tuh sukanya sama kamu makanya aku deketin Ele dulu"
"Dosa bikin orang baper"
"Biarin siapa suruh dia baper duluan?"
"Ih, terkutuk banget sih lo"