-Jade's POV-
Aku bangun dari tidurku dan duduk dipinggir ranjangku serta meraba-raba pinggiran ranjangku untuk mencari handphoneku.
Lah, bulu-bulu?
Aku menariknya dan
ini bukan bulu-bulu ini rambut.
"Hey!" panggilku menunggu respondnya.
"Jade?" jawabnya.
"Cal?"
"Ya?"
"Kok? Pagi-pagi udah disini?"
"Kan, mau sekolah"
"Ya, gak sepagi ini juga sih, ya"
"Ya, udah. Siap-siap, dong"
"Iya"
Aku mengambil pakaianku dan menuju ke kamar mandi.
"Ngapain, Cal?"
"Mandi"
"Lah?"
"Lah?"
"Gua dulu, lah"
"Yahh. Gak adil dong?"
"Maksud?"
"Ya, kita, kan mau berangkat bareng. Masa mandinya yang selesai lu duluan?"
"Bodo amat," aku langsung masuk ke kamar mandiku yang memang berada di dalam kamarku.
Setelah selesai membersihkan tubuhku, aku keluar dan menghampiri Calum yang ternyata sudah siap dan duduk dipinggiran tempat tidurku dengan handphonenya.
"Cal? Mandi di kamar Zayn?" tanyaku sambil duduk disampingnya.
"Iya. Udah, kan? Yuk, berangkat"
Calum langsung menggandeng tanganku dan kita berjalan kaki menuju sekolah.
-Eleanour's POV-
Aku sampai disekolah dan menemukan Luke dengan novelnya dibangku taman belakang sekolah. Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
"Hey, Luke"
"Hey, kenapa, El?" sapanya balik sambil menutup novel yang sedang dibacanya.
"Gapapa. Bosen aja. Pasti kalo dateng jam segini juga kelas pasti sepi"
"Iya, sih"
"Eh, btw gue boleh nanya sesuatu, gak?"
"Apaan?"
"Kenapa lo itu dingin banget sama cewek?"
"Dih, enggak, kali"
"Sama Jade?"
"Gue sama dia pernah ngobrol beberapa kali, kok"
"Oh. Sekarang?"
"Lagi deket sama pacar lo, tuh"
"Jade?"
"Iya"
"Calum?"
"Iya"
"Tuh, kan. Rasanya pengen gue dorong ke jurang tau, gak?"
"Ih, santai"
"Lo deketin Jade, dong"
"Gue gak sayang sama dia"
"Ih, ayolah. Biar gue bisa sama Calum"
"Manfaatin gue gitu? No"
"Ayolah"
"Cuma lo sendiri yang bisa ngubah perasaan Calum. Tapi dengan cara yang positif. Gue gak mau nyakitin hati dia. Perasaan dia. Dia juga gak bisa ngelawan perasaan dia ke Jade"
