09. Apa Yang Disembunyikan?!

402 30 4
                                    

"Ray, Zea mana? Kok gak ke kantin?" tanya Jevan yang sedang duduk di meja kantin bersama kedua temannya, menunggu Zea datang.

"Di kelas, gue ajak ke kantin juga dia gak mau," jawab Raya, lalu duduk di meja dekat jendela bersama Azizah.

"Tumben banget tuh anak. Biasanya juga paling semangat kalau soal makan," gerutu Jevan dalam hatinya.

Setelah tau Zea tak ke kantin, cowok itu pergi meninggalkan kedua temannya yang masih menyantap makanan dengan lahap.

Sedangkan di sisi lain, Zea sedang duduk di kursinya, menyandarkan kepala ke meja. Perempuan itu perutnya sangat lapar, tetapi ia tak ada uang sama sekali untuk jajan ke kantin. Bulan ini uang jajannya di tahan karena sedang masa hukuman.

"Lo sakit?" Refleks Zea terkejut tatkala Jevan menempelkan tangannya ke dahi Zea untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Enggak." Zea menggeleng kebingungan.

Cowok itu menyeret kursi asal, lalu menaruhnya dekat dengan Zea untuk diduduki.

"Kok kamu ada di sini, bukannya tadi ke kantin?" tanya Zea kebingungan.

"Gak mood makan," jawab Jevan asal. Cewek itu hanya mengangguk paham.

"Lo kenapa gak ke kantin? Lo sakit kan, dari tadi jaket gak dibuka," celetuk Jevan bertanya.

"Lo kenapa gak ke kantin? Lo sakit kan, dari tadi jaket gak dibuka," celetuk Jevan bertanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengen aja," jawab Zea singkat. Sebenarnya bukan gak mau ke kantin, tapi ia gak punya uang.

"Ayo," ajak Jevan beranjak dari tempat duduknya.

"Ke mana?" tanya Zea mendongak menatap Jevan.

"Kantin."

"Gak mau," tolak cewek itu.

"Harus mau!" paksa Jevan menarik tangan Zea, seketika membuat cewek itu meringis kesakitan.

"Aww, jangan pegang tangan aku, lepasin," pinta Zea dengan raut wajah kesakitan, membuat Jevan panik.

"Sorry." Segera mungkin Jevan melepaskan tangannya.

Jevan merasa ada yang tak beres. Perasan ia memegang tangan cewek itu tak terlalu kuat, tapi kenapa Zea kesakitan? Ia penasaran.

"Liat tangan lo," pinta Jevan, terlihat dari raut wajahnya cewek itu seketika panik.

"Mau apa?" tanya Zea.

"Mau memastikan aja," jawabnya.

"Enggak usah, buat apa juga," larang Zea.

"Kalau lo kayak gini makin mencurigakan," balas Jevan.

"Gak mau, ish!" Zea tetap tidak mau memperlihatkan tangannya.

"Lo ada yang disembunyikan kan?" tanya Jevan semakin yakin jika cewek yang berbeda di hadapannya menyembunyikan sesuatu.

My Boyfriend Is A Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang