epilog

794 80 43
                                    

Cklek!








Hyunsik yang sedang berbaring di ranjang seketika menoleh ke arah pintu kamar tempat dia dirawat saat mendengar suara knop diputar dari luar.

"Maaf lama."

Senyum Hyunsik mengembang saat mendapati Sing sedang berdiri di ambang pintu. Di belakangnya ada Zayyan dan Wain yang melambai-lambaikan tangan mereka ke arah Hyunsik sambil tersenyum cerah.

"Darimana aja sih? Bosen tau gua seharian di sini sendiri. Bayangin aja gua baru bangun eh kalian semua gaada, gua takut. Terus kenapa cuma bertiga? Yang lain kemana?" Cerocos Hyunsik panjang lebar dengan nada yang dibuat-buat merajuk, bibirnya mengerucut lucu.

Sing meringis pelan, dia bingung harus menjawab apa. "Mereka gabisa kesini, bang." Ucapnya santai sambil menaruh ransel berisi baju milik Hyunsik di dekat sofa bersamaan dengan dirinya yang mendaratkan pantat di sofa.

Hyunsik mengernyit heran. "Lah ga bisa kenapa?" Tanyanya.

Sing menghela nafas pelan. "Mereka ada urusan dulu." Tukasnya.

Hyunsik hendak kembali menyerang Sing dengan berbagai pertanyaan yang tiba-tiba muncul dikepalanya, tetapi perhatiannya teralihkan saat melihat Wain berjalan dengan pincang ke arah sofa.

"Lo kenapa?" Tanya Hyunsik heran.

"Gu-"

"Dia jatoh dari motor." Potong Sing cepat. Dia takut Wain menjawab sesuatu yang pada akhirnya membuat mereka harus menceritakan semua kejadian tadi pagi pada Hyunsik, bagaimana kalau Wain bilang kakinya sakit karena dikejar-kerjar Davin? Sing takut kondisi kesehatan Hyunsik akan semakin memburuk saat mengetahui fakta bahwa teman-temannya telah meninggal dunia.

Omong-omong soal teman-temannya, mayat mereka masih berada di tempat semula. Sing masih menunggu kabar dari orangtua mereka, dia tidak bisa seenaknya main kubur begitu saja kan?

"Gua nanya ke Wain, lu Wain emang?" Sinis Hyunsik, dia mendelik ke arah Sing yang hanya menampilkan raut wajah datar.

"Bener kok dia, bang. Gua jatoh dari motor."

Sing menatap Hyunsik sambil mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'see?' saat mendengar pernyataan Wain.

Hyunsik hanya menganguk-anggukkan kepalanya, dia kemudian beralih menatap Zayyan yang masih berdiri diambang pintu. "Ajay, kenapa masih disana? Ayo masuk." Titahnya.

Zayyan tak bergeming, dia masih diam ditempatnya berdiri dengan tubuh yang sedikit bergetar. Matanya memerah menahan tangis, kedua netranya menyiratkan ketakutan.

"Jay?! Kenapa??!!" Pekik Hyunsik khawatir.

Sing yang melihat itu langsung saja bergegas menghampiri Zayyan, memeluk tubuh yang lebih kecil sambil mengusap punggung pria itu dengan lembut. Tak henti-hentinya Sing menggumamkan kata 'tenang' disela usapannya.

Wain yang daritadi hanya diam memutuskan untuk bangkit dan menyusul Sing, dia menatap wajah pucat Zayyan dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Lo juga liat ya?" Tanya Wain.

Zayyan menoleh ke arah Wain, menatap dengan kedua mata bulatnya seakan menuntut penjelasan.

"Mereka di sini kan?" Wain menoleh ke arah Hyunsik, tepatnya ke sisi ranjang Hyunsik.

"Leo, Lex, Beomsoo, Davin sama Gyumin ada disana kan?" Lanjutnya.

Zayyan membelalakan matanya, sebab Wain benar.

Zayyan melihat bereka berlima sedang berdiri melingkar di sisi ranjang Hyunsik dengan tubuh hancur persis seperti saat mereka ditemukan.

Yang membuat Zayyan terdiam ketakutan adalah...

Mereka menatap Zayyan dengan tatapan marah.













END

Yesss selesai juga ini book, nanti kalo ada waktu aku revisi deh yaa

Eh iyaa, mereka jenguk Hyunsik itu malem hari ya Guys.

Nah dari pas Gyumin, Lex, Davin sama Zayyan balik ke rumah dan Wain Sama Beomsoo makan bubur di kantin sampe sekarang Wain, Zayyan, sama Sing jenguk Hyunsik itu satu hari yang sama yaa

Makasih buat kalian yang udah nyempetin baca dan kasih support dengan komen ataupun vote, simple tapi bikin aku semangat buat update.😖 Sampe aku sempet update tiap hari kan tuh saking semangatnyaa

Terus aku bawa calon anak baru nih😉

Terus aku bawa calon anak baru nih😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PARALLEL | XODIAC

Bagaimana jadinya jika sekumpulan pria tampan pujaan para wanita disekolah tiba-tiba saja terdampar di antah berantah?


Dan bagian terburuknya adalah...

mereka terjebak dalam tubuh Wanita.



Yay or Nay?

Itu masih konsep aja sih guys, belum aku bikin ceritanya. Biasalah suka tiba tiba ada yang nongol dikepala🤓

PING! | XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang