BC - 20

897 82 19
                                    

Vote dan komen
Happy reading

"Sean Xiao Zhan, aku tak tahu jika kamu adalah orang yang sama yang menghancurkan kakakku. Dunia memang sekecil ini bukan? Putriku yang malang malah mencintaimu, CK"

Seorang wanita paruh baya tengah memandangi dunia luar lewat jendela kamarnya. Memandang gelap nya malam dengan pandangan kosong.

"Huh, aku tak paham kak, kenapa kakak sangat menginginkan jantung dari bocah Wang itu. Apa istimewanya dia?" Lirih si wanita yang ditangannya sudah terlampir foto dia bersama sang kakak tercinta.
Namun senyum lirih itu telah digantikan oleh tatapan tajam, wajah yang semula berseri berubah menghitam dengan senyum mematikan. "Tapi tenang saja kakak, apa yang kau inginkan akan aku dapatkan. Walau aku tahu kamu adalah tersangka utama dalam cerita ini. "

Tok/

Tok/

Ceklek//

"Permisi nyonya, kami sudah mengikutinya tapi tuan Sean selalu didekat anak itu. Kami sulit untuk mendekat"

Wanita paruh baya itu berbalik, memberikan senyuman tenang seolah ia adalah malaikat nan lembut rupawan.

"Tidak apa, carilah waktu yang tepat."

"Nyonya, maaf apa anak ini harus kami musnahkan?"

"Tidak, cukup kalian tangkap dan berikan padaku. Selebihnya aku yang akan mengurus segalanya."

"Baik nyonya, tapi bagaimana jika ia melawan?"

"Kalian gunakan cara halus untuk menjebaknya. Jangan gunakan kekerasan atau Sean akan mengetahui keberadaan kita "

"Baik nyonya."

Pria berbadan besar itu mengangguk dan hendak pergi dari ruangan namun dihentikan oleh si nyonya rumah.

"Dimana anak ku?"

"Nona yangzi sudah sampai kemarin sore nyonya. Tapi-"

"Ada apa?"

"Nona menangis sepanjang perjalanan, kami tidak tahu penyebab nya nyonya. "

Tanpa berkata sang nyonya pergi dari hadapan para pria kekar tersebut. Berjalan cepat menuju kamar anak kesayangan nya.


*****



Kedua Xiao bersaudara sudah lebih kurang dua Minggu berada di Thailand, yibo dengan keseruannya dan Zhan dengan semua kesibukannya. Ia tetap memantau yibo dan melihat apa yang adiknya lakukan atau sekedar menemani nya jalan jalan. Yibo sendiri pun juga ikut menemani Zhan jika ada pertemuan bisnis mendadak, anak itu tidak pergi dengan suka rela omong-omong, Zhan menjanjikan banyak hal agar dia mau ikut.

Sampai akhirnya Zhan menyerah, kesibukan dan urusan kantornya tak bisa lagi di lewatkan. Ia harus pulang ke China segera atau semua tugas akan menumpuk di mejanya.

"Zhan ge, kenapa kita harus balik ke China secepat ini? Aku masih mau main"

"Gege harus segera kekantor bo, kita sudah disini dua Minggu"

"Tapi kita masih belum pergi kesemua tempat, aku ingin-"

"Kapan-kapan kita liburan lagi oke? Sekarang yibo harus nurut atau Gege tinggal. Main disini sendirian, mau?" Ujar Zhan mengancam namun bukannya takut adiknya malah berbinar bahagia.

"Mau! Aku boleh main sama gupi kan?"

"Tidak"

"Atau sama bright Gege?"

Baby Chubby - ZhanYi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang