[R E M A K E]
Bukan salah Jeno jika ia membawa Jaemin ke tempat yang tidak pernah Jaemin bayangkan akan ia lihat di dalam hidupnya. Jaemin sendiri yang sudah memaksa bahkan memohon-mohon untuk ikut. Maka untuk apa pun yang akan menimpanya di masa de...
Jaemin sudah berjanji untuk tidak mengganggu Jeno selama suaminya itu sibuk berkutat dengan pekerjaannya.
Jadi ia membawa Jaehee berjalan-jalan di sekitar hotel. Tapi karena ia pikir sangat membosankan, ia memasuki daerah resort. Lingkungan dengan atmosfer serupa dengan lingkungan perumahan modern. Ia melewati kolam renang, lapangan golf, dan berbagai spot lainnya di sana.
Ia menghabiskan waktu cukup lama hingga merasa lelah dan pegal di bagian punggung. Ia berjalan kembali ke dalam hotel dan memasuki lift menuju lantai dimana kantor Jeno berada. Ia pikir pekerjaan Jeno pasti akan selesai sebentar lagi sehingga ia yakin ia tidak akan mengganggunya jika mendekatinya sekarang?
Dan ketika membuka pintu ruangan, ia tidak menyambung langkah.
Ia terdiam mematung mendapati sesuatu yang ia tidak menyangka akan melihatnya.
Ia melihat suaminya bercumbu dengan sang sekretaris.
Lee Jeno. Berciuman. Dengan Siyeon.
Jeno seperti kesetanan. Melakukan ciuman panas dengan penuh bara gairah. Dengan jas dan vest yang sudah terlempar entah ke mana. Dasi yang cekikannya melonggar. Dua kancing teratas terbuka. Dan rambut berantakan.
Jaemin tidak bisa melihat ini.
Jaemin tidak bisa menerima pemandangan menyakitkan ini.
Dengan bentuk hati yang sudah hancur menjadi serpihan tak kasat mata, ia mengambil langkah lebar meninggalkan tempat itu tanpa sepatah kata pun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siyeon sudah pergi meninggalkan Jeno
Sekarang Jeno terkejut melihat penampilan dirinya yang ternyata sudah tak karuan.
"Gosh, Jaemin tidak bisa melihat kondisiku seperti ini." Ia buru-buru merapikan kembali dirinya hingga tertata seperti semula.
Ia melihat cermin dan tidak ada bekas lipstik di wajahnya. Siyeon memakai matte nude lipcream sehingga tidak meninggalkan jejak apa pun di sana. Dan tidak ada sesuatu yang perlu Jeno hapus di wajahnya.
Ia melihat jam dan berpikir bahwa Jaemin sudah pergi begitu lama. Ia mendial nomor Jaemin. Bermaksud mengajaknya pulang. Atau mungkin berjalan-jalan di luar? Apa pun itu. Yang penting keluar dari dalam perusahaan ini. Dan menghirup udara segar bersama-sama.
Jaemin tidak menjawab panggilan. Dan Jeno tidak menyerah untuk menghubunginya.
Masih dengan posisi tangan kiri memegangi telepon genggam yang permukaan layarnya menempel pada telinga kiri, ia berjalan cepat. Menuruni lantai menggunakan lift menuju lantai dasar. Setidaknya Jaemin sudah mengatakan ke mana ia akan pergi sebelum keduanya berpisah tadi. Jadi Jeno tahu ke mana ia harus mencari.
Ia hendak menghampiri Lia di mejanya untuk mengetahui mungkin saja ia melihat ke mana Jaemin pergi?