19

167 28 7
                                        

Harap pegangan, karena alurnya cepet

.

Hari berlalu semenjak mereka melakukan pemanasan bersama Black Mamba, semua anggota Rocket Paradise berpencar untuk menyegarkan otak dengan cara masing-masing.

Jaemin merasa bosan karena sejak tiba ia hanya berdiam dan mendekam di dalam hotel, sudah seperti tahanan yang harus berada di balik jeruji. Ia juga butuh udara segar di luar sana. Terutama bagi dirinya yang baru pertama kali menginjakkan kaki dan diri di Las Vegas, merasa memiliki tuntutan untuk bisa mengenal tempat itu lebih jauh.

Jadi ia pergi ke taman kota bermodalkan peta internet. Ia mungkin menginginkan sebuah tamasya kecil di perpustakaan kota, tapi sekali lagi, ia harus keluar dari dalam ruangan. Kecuali jika ia berpikir untuk meminjam beberapa buku untuk dibawa ke taman dan akan dibacanya di sana.

Tapi itu bukan ide yang bagus mengingat Jaehee yang berada di dalam dekapannya akan senantiasa mengganggunya. Mungkin bayi itu akan memiliki keinginan untuk menyobek buku pinjamannya, mungkin sekadar melumurinya dengan air liur.

Jadi sekali lagi, itu bukan ide yang bagus. Hanya pergi ke taman tanpa membawa apa pun adalah segala yang ia butuhkan.

Jeno merasa merindukan Las Vegas lebih dari apa pun, jadi ia berkeliling, singgah dari casino ke casino untuk berkompetisi dan mengalahkan semua orang. Mungkin menguras harta semua orang lebih tepatnya. Tidak ada kesenangan yang lebih menyenangkan dari itu baginya.

Tidak buruk, bisa mengalihkan pikiran dari hal-hal menyebalkan yang ia alami akhir-akhir ini. Perkara pertikaiannya bersama Jaemin yang tak kunjung usai. Juga sekalian untuk menghilangkan penat dari urusan Presiden Direktur Paradise Point.

Mark entah ke mana. Mungkin melakukan hal yang sama dengan Jaemin. Mungkin juga seperti Jeno. Atau mungkin bernegosiasi dengan Karina atas sesuatu? Tidak ada yang tahu. Sejak awal memang ia adalah sosok yang dipenuhi dengan misteri. Dan jika kau ingin semua tentangnya terungkap, kau harus bersabar untuk menunggu hingga saatnya tiba setelah beberapa waktu.

Dan Chenle, ia secara random berjalan-jalan di keramaian metropolitan. Pergi ke Las Vegas bukan hanya hal pertama bagi Jaemin, tapi juga bagi Chenle. Ia merasa memiliki keharusan untuk bisa mengenal tempat ini lebih dalam. Lebih jauh. Mungkin saja kan suatu hari ia memiliki pikiran untuk menetap di sini, sebagaimana Zhang Hao yang merasa betah dan tidak ingin kembali ke negeri asalnya, bahkan sampai berganti warga negara. Yah, siapa tahu saja.

Ia melihat kucing menyeberang jalan, terkejut dan sisi kemanusiaannya terusik. Berlari ke tengah jalan dimana kendaraan berkecepatan lumayan tinggi berlalu-lalang. Ia hanya terlalu naif. Seharusnya ia tahu jika kucing lebih aware mengenai lingkungan sekitarnya ketimbang manusia. Makhluk itu tidak akan tertabrak, dan tidak akan membiarkan dirinya mengalami kecelakaan dalam bentuk apa pun. Kucing itu bisa menyelamatkan diri. Tapi Chenle tetap berniat menolongnya, mungkin karena adegan kucing di tengah jalan kepalang membuatnya terkejut dan spontanitasnya yang baik membawa dirinya terlibat dalam scene itu. Dimana pada akhirnya ia yang menjadi pemeran utama. Karena kucing itu selamat, sedangkan dirinya sendiri harus mengalami sebuah kecelakaan hebat tak terelakkan hanya dalam hitungan detik setelahnya.

Kendaraan itu terlalu cepat, hingga membuat tubuh Chenle terpental hebat. Ia berdarah. Cairan merah pekat dingin itu mengalir dari hidungnya. Juga bagian belakang kepala. Deras. Sangat deras, hingga membanjiri aspal. Hingga tampak seperti genangan air dengan pewarna.

Orang-orang sekitar yang menyaksikan mungkin berpikir bahwa Chenle kesakitan. Tapi tidak, bahkan lebih dari itu, ia tidak bisa merasakan sekujur tubuhnya. Yang tersisa adalah rasa pusing luar biasa pada bagian kepala, hingga pandangannya buram.

Rocket Paradise (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang