Dapur Dreamland dipenuhi aroma kopi hangat dari mesin pembuat kopi di pagi hari menjelang siang.
Jaemin baru saja selesai menyuplai dirinya dengan kafein untuk bisa beraktivitas hari ini dengan lebih kuat dan bersemangat. Ia fokus mengatur beberapa tumpukan cucian, dan akan membereskan ruang tengah terlebih dahulu sebelum nanti pergi ke laundry. Mangkuk patbingsu bertumpuk di atas meja, belum sempat Mark buang. Ya, leader Rocket Paradise itu masih suka memakan banyak patbingsu, hanya saja setidaknya sekarang hanya dua atau tiga mangkuk paling banyak.
Di lantai, dengan mata besar dan bening penuh rasa ingin tahu, si kecil Jaehee sedang aktif merangkak dengan usaha penuh sambil mengeluarkan suara riang. Dunia ini adalah petualangan menarik baginya.
Jaehee menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya. Tali pendek pada dispenser yang menggantung di tepi meja. Tanpa terduga, ia menarik tali itu dengan tangan gempalnya. Dispenser itu terguncang dan terancam akan jatuh menimpanya. Dalam refleks yang bagus, Jaemin melompat maju, tangan dan tubuhnya membentuk pelindung alami.
Jaemin berhasil mencegah dispenser itu menimpa Jaehee, tapi benda itu jatuh menimpa dirinya dan air panas menyiram sebagian tubuhnya hingga terasa membakar dan menyengat. Ia meringis kesakitan dan kepanasan. Tatapan matanya yang penuh ketakutan akan kecelakaan bayinya, kini bercampur dengan sesuatu yang menyiratkan rasa sakit yang hebat. Tapi pandangannya buru-buru beralih pada Jaehee yang berada dalam jangkauannya.
Ia melihat Jaehee sudah merangkak jauh sehingga dirinya selamat dari air panas yang menggenang di lantai. Ia merasa lega dan bersyukur karena berhasil melindungi putrinya dari bahaya tadi.
Jeno yang baru selesai mandi dan sudah berpakaian rapi dan wangi, segera berlari panik menghampiri Jaemin, dan membimbingnya untuk duduk di sofa. Bertambah lagi keterkejutannya saat menyadari bahwa kulit leher dan lengan Jaemin memerah dan sedikit melepuh dari luka bakar, bahkan sedikit di bagian rahangnya. Jeno membantu menanggalkan pakaian basah Jaemin dengan hati-hati dan melihat bagaimana luka bakar itu memenuhi sekujur punggungnya.
Pria itu mengompresi bagian yang luka menggunakan air dingin dengan cermat dan lembut, tidak ingin menyakiti Jaemin lebih jauh lagi. Setiap tetes air yang menyentuh kulit Jaemin memberikan rasa lega, seakan suaminya itu telah mengisinya dengan cinta dan doa. Meskipun luka-luka itu masih terasa sakit. Rasa sakit yang membuat Jaemin tidak bisa menahan air matanya lolos.
"Hei," ucap Jeno lembut, menghapus air mata yang membasahi kedua pipi Jaemin, mengecup kedua pipi basah itu.
"Maafkan aku sayang."
Ucapan Jaemin itu berhasil membuat Jeno merasa terheran-heran. Ia minta maaf untuk apa? Kan ia baru saja mengalami kecelakaan?
"Aku tidak mengawasi twinkie dengan baik, jadi dengan begini aku menerima akibat dari kelalaianku itu."
Jeno menggeleng. "Kau sudah berhasil melindunginya, kau luar biasa." ia lanjut merawat luka-luka Jaemin dengan penuh kasih. Sedangkan Jaehee yang tidak mengerti apa-apa, hanya berusaha menjatuhkan totebag besar berisi cucian yang sudah disusun ibunya.
"Biar aku saja yang ke laundry, kau minum obat dan istirahat untuk pemulihan."
"Apa tidak apa-apa? Nanti kau kelelahan, kau kan harus ke kantor besok pagi." Jaemin merasa tidak enak hati karena seharusnya pekerjaan dibagi-bagi, bukannya semua dibebankan hanya pada Jeno seorang seperti ini.
Jeno mengibaskan tangannya yakin. "Tidak masalah, yang penting kau lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti semula. Kesehatanmu kan lebih penting dari apa pun."
Jaemin menghela napas panjang, mau tidak mau ia harus menuruti perkataan suaminya. "Baiklah kalau begitu. Jadi, kau punya obatnya?"
"Ada, tenang saja. Nanti kubawakan. Sekarang ke kamar dulu, kalau Chenle dan Mark melihat nanti justru akan membuat mereka khawatir."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rocket Paradise (NOMIN)
Fanfictie[R E M A K E] Bukan salah Jeno jika ia membawa Jaemin ke tempat yang tidak pernah Jaemin bayangkan akan ia lihat di dalam hidupnya. Jaemin sendiri yang sudah memaksa bahkan memohon-mohon untuk ikut. Maka untuk apa pun yang akan menimpanya di masa de...