09. What's wrong with her?

30 7 1
                                    

HEY YOU!! APA KABARNYA, AKU KEMBALI NIHH...

Ada yang kangen sama cerita ini ga sihh?

Sorry ya baru up karena beberapa hari kemarin aku lagi fokus mengurus sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan jadi sementara waktu off WP dulu🙏😊

Yang phobia darah mungkin bisa skip aja ya gengs, karena dipart ini banyak adegan berdarah-darah.

HAPPY READING!!

***

Nashwa mengusap wajahnya frustasi padahal dia sedang tidak menyentuh Anneth, tapi gadis itu berontak kencang sekali, tidak pantang menyerah Nashwa mengadzani Anneth ditelinga kanannya tapi suara Charisa yang baru saja kembali bersama Sam seraya membawa air panas langsung menahannya ditengah-tengah.

" Anneth non muslim, bakal mempan?"

Kacau! Suasana tambah panas karena teriakan menggelegar Anneth yang beradu dengan guntur dan petir membuat Nashwa semakin frustasi dan tidak bisa berpikir jauh.

" Dev, Lo do'ain" Titahnya

" Gue?" Deven melotot, menunjuk dirinya sendiri super terkejut.

" Kalo sama gue beda server, buruan!" Balas Nashwa ngegas.

" Gue ambil Alkitab dulu" Karena Deven minim pengalaman untuk mengurus semacam hal itu.

Baru saja tiga langkah hendak kembali mendekat kearah ranjang, Anneth sudah memuntahkan cairan kecoklatan, Deven segera menyerahkan Alkitab tersebut pada Sam dan beralih memegangi gadis itu.

" Cha ember Cha" Nashwa memerintah kelabakan, nahasnya lagi belum sempat Charisa kembali Anneth lebih dulu memuntahkan darah hitam pekat dengan beberapa paku kecil berkarat dan pecahan kaca dari dalam mulutnya.

Dunia berhenti sesaat, apalagi saat muntahan kedua turut mengeluarkan lendir dan plek darah hitam seperti ati, juga peniti dan silet yang jumlahnya lebih banyak.

Meski sekujur tubuh seakan disengat listrik sangking tidak menyangkanya, Deven tetap memegangi Anneth yang sudah menangis ketakutan. Kali ini tubuhnya tidak lagi merasa sakit dan panas.

Huekkk!

Semburan darah pekat itu disertai bau yang membuat kepala orang terancam pusing. Binatang-binatang kecil seperti belatung, lintah dan kecoa turut keluar dari mulut Anneth yang bibirnya bergetar biru.

" Deven..." Mata sayu perempuan itu menatap Deven sangat ketakutan. Dia juga lemah seperti tidak bertulang pun dengan yang berdiri menyaksikan turut ikut mual."Gue kenapa?"

Deven tentu saja menggeleng, dengan telaten dia mengusap sisa darah di dagu Anneth memberikan kelembutan."Gapapa jangan khawatir ada gue, Lo keluarin dulu semuanya"

Meskipun sangat sulit sekali berpikir positif Deven memijat tengkuk Anneth dan turun ke tulang punggung yang lurus. Habis muntahan kelima dengan isi yang tidak lazim gadis itu kehilangan tenaga hingga harus disangga oleh tangan Deven. Bersandar didada Deven, Anneth menggeram memegangi lehernya. Mulutnya terbuka tertutup seperti ikan didaratan kehabisan napas, terlihat ingin berbicara tapi tidak jelas.

" T-t-tarik" Ucap Anneth sangat patah-patah.

Tenggorokannya tersendat entah oleh apa seperti ada penghalang melihat isi mulut Anneth, Deven langsung menelan ludah dengan jantung yang berdebar kencang seperti ada yang bergerak di pangkal tenggorokan gadis itu. Menekan segala perasaan takut Deven memasukkan jemarinya kedalam mulut Anneth, hanya untuk menarik tali kain kafan panjang yang sudah berwarna merah darah. Deven terus menariknya keluar ditemani oleh cekitan suara tenggorokan Anneth yang air matanya terus berjatuhan.

MAS MANTAN [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang