Dari sabang sampe maroke mungkin ada banyak kota yang indah, dan ada banyak tempat yang cantik. Namun, hanya Bandung yang tau tentang aku dan kamu.
****
Aku suka Bandung sama seperti aku menyukaimu. Mungkin orang melihat Bandung hanyalah kota semata, namun bagiku Bandung adalah kota yang menyaksikan bahwa diriku sangatlah beruntung bisa di pertemukan denganmu
Hari itu aku pindah dari asal kotaku, Jakarta. Awalnya aku tak ingin meninggalkan tempat dimana aku dilahirkan. Namun, aku terpaksa harus meninggalkan kota itu dan datang ke kota Bandung, saat itu aku baru naik kelas XI SMA, aku pindah dari sekolah lamaku dan memulai hidup baru disini, ada banyak orang yang aku temui. Namun hanya kamu yang menjadikan kota ini sangat berarti. Dan disinilah kisah aku dan kamu di mulai
****
Kringgggg Kringgggg Kringgg
Pagi itu suara alarm ku berbunyi, aku harus bangun untuk pergi ke sekolah baruku. Tapi aku sangat lelah karna baru kemarin aku dan keluargaku membereskan barang barang pindahan kami, waktu hari pindahan kami tidak sempat untuk langsung membereskan barang barang kami, karna ayah dan ibun sangat sibuk untuk mengurus pindahan sekolahku dan adikku. Aku dan adikku juga ikut pergi untuk melihat sekolah mana yang cocok dengan kami
"Kakak bangun sayang"
Hai namaku Ledisa Adnein dan itu tadi ibunku. Biasanya aku di panggil Ledis, aku kelahiran tahun 2001 tanggal 17 September dan aku anak pertama dari dua bersaudara. Laura, itu adikku biasanya di panggil Rara nama panjangnya Laura Irani kita hanya berbeda tiga tahun, sekarang dia sedang duduk di bangku SMP kelas VIII
"Selamat pagi dua tuan putriku"
Dan ini ayahku, ayah yang sangat mementingkan kebahagiaan keluarganya. Tidak ada yang bisa menggantikan peran ayah di dalam hidupku, aku sangat menyayangi ayahku sama seperti aku menyayangi ibun. Mereka berdua selalu adil membagi kasih sayangnya kepada aku dan adikku, kami sangat bahagia terlahir dari rahim ibun dan menjadi anak mereka, meski kami harus pindah dari Jakarta karna ayah di pindahkan tugas ke Bandung, kami tetap senang walau sedih sedikit
Ayah bekerja di PT. PERTAMINA, biasanya kalau ayah di pindahkan tugas kita tidak perlu ikut ayah pindah, karna dalam dua minggu sekali ayah pasti pulang ke Jakarta, namun kali ini berbeda. Ayah di pindahkan tugas di Bandung untuk beberapa tahun kedepan, makanya kami semua ikut ayah pindah. Tapi kalau bukan karna ayah di pindahkan tugas aku tidak akan bisa bertemu denganmu. Terimakasih aku ucapkan untuk ayah dan Bandung.
****
"Ayah hari ini anter kakak sama Rara ke sekolah kan?" tanya Ledis pada ayahnya saat mereka semua berkumpul di meja makan untuk sarapan
"Iya dong kan ini hari pertama anak anak ayah pergi ke sekolah barunya di sini" balas ayah sambil mengelus kepala Ledis
"Ibun juga mau ikut dong, kan biasanya kalau kalian hari pertama masuk sekolah ibun selalu ikut anter" sahut ibun tersenyum kepada kedua putrinya
"YEAY ASIK!!! sekolah baru suasana baru hehehe" Rara sangat gembira sampai terburu buru menghabiskan makanannya
"Yuk bun yah aku udah ga sabar punya temen baru" ajak Rara yang sudah menghabiskan makanan nya
Ayah, ibun dan aku tertawa di meja makan karna melihat Rara yang sangat bersemangat dengan hari pertamanya di sekolah barunya. Rara emang berbeda dari aku, Rara sangat aktif pada orang orang sekitarnya dia bisa banyak bicara pada orang yang baru dia kenal sedangkan aku? aku sedikit lebih pendiam dari adikku, tapi menurutku aku cukup ramah untuk menyapa orang orang di sekitarku
Hari itu aku di antar oleh ayah dan ibun ke sekolah baruku dan adikku, kami mengantar Rara dahulu karna sekolahku sebelum sekolah Rara, sekolahku agak sedikit jauh dari rumah tapi tidak terlalu jauh. Selama dalam perjalanan ke sekolah kami melihat jalanan yang kami lalui "Bandung cantik ya yah" ucap Rara, Rara benar Bandung cantik bahkan sangat cantik
"Iyaa Bandung itu cantik sekali seperti tiga perempuan ayah ini"
"Ihh ayah gombal haha" Ledis tertawa geli mendengar ayahnya mengucapkan kata manis itu
Ibun, Rara, aku dan ayah pun tertawa bahagia di dalam mobil selama perjalanan rasanya sangat nyaman dan hangat.
"Nanti kalau udah weekend ayah akan ajak kalian jalan jalan keliling Bandung, mumpung ayah masih libur kerja"
"Asikk!! bener ya yah" Rara sangat excited mendengar ucapan ayah barusan
"Emangnya ayah kapan kerja lagi?" tanya Ledis
"Hmm kapan ya, ayah lupa tapi ayah libur cuma seminggu ini nanti baru lanjut kerja"
"Terus nanti ayah bakal pulang setiap hari atau sama kaya di Jakarta dua minggu sekali?" tanya Ledis lagi
"Nah kalau itu belum di tentuin pasti sayang, cuma kalau nanti pulang dua minggu sekali kaya di Jakarta ayah gapapa karna kita udah di Bandung jadi ayah bisa lebih cepat pulangnya" balas ayah
"Tapi kenapa kita harus pindah yah?" Rara ikut bertanya
"Kan ibun udah bilang sayang, kalau kita ga ikut ayah kasian ayahnya pulang ke Jakarta jauh nak, nanti ayah cape di jalan aja" sahut ibun sambil tersenyum melihat kedua putrinya
"Memangnya anak-anak ayah ini ga suka ya ayah ajak ke Bandung" rayu ayah
"Suka kok yah" kompak Ledis dan Rara
Ayah dan ibun pun tertawa melihat Ledis dan Rara yang menjawab kompak, kini seisi mobil dari tadi hanya tawa bahagia dari keluarga mereka.
****
"Dadah ayah dadah ibun dadah kakak" Ucap Rara setelah mencium tangan ayah, ibun dan kakaknya lalu turun dari mobil menyapa mereka
"Dadah sayang semangat yaa" balas ibun dan ayah
"Jangan nakal" teriak Ledis yang tertawa melihat Rara tersenyum senang
"Oke okurr" balas Rara lalu masuk berlari ke dalam gerbang sekolah
Rara sudah sampai di sekolah barunya, dia tampak semangat dan tak takut sama sekali bahkan wajahnya sangat ceria memasuki sekolah barunya. Kini giliran Ledis yang di antar ke sekolah barunya, sepanjang perjalanan Ledis terus memperhatikan jalanan yang ada di Bandung
"Selain cantik Bandung juga tenang ya ayah, ibun" ucap Ledis yang matanya masih terfokus pada jalanan
"Iyaa sayang Bandung itu terkenal dengan adem suasananya nak" balas ayah
"Kamu dulu pernah loh ibun ajak ke Bandung waktu masih kecil"
"Oh iya kah bun?" ucap Ledis yang heran karna dirinya tak ingat bagian itu
"Kapan bun?" Ledis mengganti posisi duduknya yang awalnya di belakang ayah samping pintu mobil kini di tengah dan menongolkan kepalanya di tengah tengah kursi ayah dan ibun, ia penasaran dan meminta ibunnya bercerita kepadanya
"Jadi dulu waktu kamu umur 2 tahun ayah dan ibun jalan jalan ke Bandung, waktu itu Rara belum lahir" ucap bunda
"Terus terus bun"
Kini ibun dan ayah bercerita tentang dahulu waktu Ledis masih kecil, Ledis hanya tersenyum dan tertawa mendengar cerita waktu dirinya masih kecil. Sepanjang jalan Ledis terus meminta ayah dan ibun menceritakan masa kecilnya
Tunggu yaa cerita selanjutnya karna aku ini baru awal kalian akan lebih senang liat cerita berikutnya. selamat membaca yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
RomanceIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...