Aku bingung harus menghadapi semuanya seperti apa? aku tau ayah dan ibun sangat khawatir dengan diriku. Tapi aku tidak bisa jika harus meninggalkan Bandung dengan Abim yang kondisi kritis karna aku.
****
"Bundaa" panggil Ledis sambil berlari dari ujung koridor rumah sakit
Ledis berlari mendekati bunda dengan air mata yang mengalir di pipinya, melihat Ledis dari kejauhan membuat bunda bertanya-tanya apakah Ledis tidak sekolah?
"Hey sayang, kamu kenapa nak" tanya bunda saat Ledis tiba di hadapan bunda
Tak ada jawaban dari Ledis, ia langsung memeluk bunda dan menangis sekuatnya di dalam pelukan bunda. Sebisa mungkin bunda menenangkan Ledis agar ia bisa menceritakan apa penyebab dirinya menangis.
"Cup cup cup... udah ya sayang jangan nangis terus" ucap bunda sambil memeluk dan mengelus pundak Ledis
"Akhh huhuu bundaa..." Ledis terus menangis di pelukan bunda
"Kenapa nak" tanya bunda
"Ledis gamau pindah bunda huhu" ucap Ledis dengan tangis yang terisak
Tak ada jawaban dari bunda, karna bunda tak mengerti apa yang Ledis bicarakan. Pindah? Ledis akan pindah kemana? itu yang ada di pikiran bunda, namun untuk saat ini bunda tak banyak bertanya karna Ledis masih menangis
"Kamu tenangin diri kamu dulu yaa, baru cerita ke bunda apa yang terjadi" ucap bunda sambil mengelus puncak kepala Ledis
Ledis mengangguk dan memuaskan dirinya menangis di dalam pelukan bunda sampai ia merasa puas baru ia akan berhenti menangis.
"Sudah?" tanya bunda sambil menatap Ledis yang duduk di sebelahnya
Ledis mengangguk dan menghapus air matanya. "Sudah bunda" balas Ledis
"Kenapa sayang" tanya bunda
Mendengar pertanyaan bunda Ledis menahan diri untuk tidak menangis, namun bunda bisa melihat dari raut wajah Ledis yang mewek.
"Ledis gamau pindah bunda" ucap Ledis sambil menggelengkan kepalanya menatap bunda
"Pindah ke mana sayang?" tanya bunda lagi sambil mengelus puncak kepala Ledis
"Jakarta bunda" balas Ledis dengan suara yang getar karna menahan tangis
"Bundaa... bunda bantu ngomong sama ibun yaa biar Ledis tetap di Bandung?" pintah Ledis kepada bunda
Bunda menghembuskan nafas panjang setelah mendengar permintaan Ledis, tak tega untuk bunda menolak Ledis karna raut wajah Ledis sangat memohon kepada bunda
"Nanti bunda coba bicara dulu ya sama ibun" ucap bunda membuat Ledis sedikit senang
"Tapi bunda gabisa janji ya sayang, karna keputusan tetap ada sama ibun" lanjut ucapan bunda agar Ledis tak banyak berharap.
Tak lama kemudian Nora pun datang menghampiri bunda dan Ledis yang duduk di bangku koridor rumah sakit tempat Abim di rawat. "LEDIS BUNDA" panggil Nora membuat Ledis dan bunda menoleh ke arahnya
Melihat keberadaan Nora, Ledis dan bunda pun langsung berdiri menyambut kedatangannya yang mulai mendekat.
"Dis..." panggil Nora dengan nafas yang berhembus kencang karna kelelahan mengejar Ledis yang sangat cepat berlari
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
RomansaIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...