Kamu suka bandung? aku juga, oh iya kalau kamu baca ceritaku minta votenya ya, agar aku tau kalau ceritaku ada yang baca
Aku ga pernah berharap pada manusia, tapi aku berharap pada Bandung karna dia bisa banyak menyimpan semua cerita ku dan semua kisah ku, bahkan bukan hanya kisah ku tetapi hampir semua kisah orang.
****
Tak terasa sudah satu minggu aku di Bandung. Ayah benar Bandung itu tenang, aku bisa merasakan perbedaan Bandung dan Jakarta. Aku rasa, aku sudah mulai menyukai Bandung atau mungkin??
"Ledis?" panggil Abim
Mendengar namanya di panggil spontan Ledis menoleh ke arah belakang, tepat di belakang Ledis, Abim sudah berdiri dengan wajah yang mengerutkan kening dan bibirnya yang tersenyum
"Mau kemana Dis?" tanya Abim setelah bertatapan dengan Ledis dan berjalan mengiringi Ledis tepat di samping Ledis
"Jalan jalan" ucap Ledis yang berusaha mengabaikan Abim
"Sendiri we?" sebenarnya Abim bisa melihat kalau Ledis sekarang sedang sendirian, namun Abim masih saja bertanya karna ingin berbicara lebih lama dengan Ledis
"Menurut kamu"
"Berdua sih..." Abim menggantungkan ucapannya dan melihat ke arah Ledis yang ternyata Ledis sedang melirik Abim sekilas "Sama aku" sambung ucapan Abim sambil tersenyum
"Ledis" panggil Abim
"Hum?"
"Aku tahu rumah mu" ucap Abim
Ledis tak merespon perkataan Abim, karna ia rasa mengetahui alamatnya bukanlah hal yang rahasia dan juga, rumah Ledis terletak di pinggir jalan. Jadi wajar saja jika Abim mengetahui rumahnya
"Yang itu kan" tunjuk Abim pada rumah berwarna abu yang akan mereka lewati
Ledis menoleh ke arah rumah yang di tunjuk Abim dan menghentikan langkahnya, Kini mereka berdua berhenti di pinggir jalan. Ledis tersenyum sambil menahan tawa geli melihat ke arah rumah itu, ternyata Abim tidak benar benar mengetahui di mana rumahnya. Melihat Ledis tersenyum wajah Abim pun mulai ikut mengukir senyuman di bibirnya tanpa ia sadari
Ya Allah belum pernah aku melihat senyuman semanis ini
Batin Abim ketika melihat Ledis tersenyum ke arah rumah itu. Ledis memutarkan pandangannya ke arah Abim setelah melihat rumah itu. Senyuman Ledis mulai memudar saat ia melihat Abim ikut tersenyum kepada dirinya
Setelah sekitar lima menit mereka bertatapan sambil tersenyum Abim memalingkan pandangannya ke arah depan dan mereka pun melanjutkan perjalanannya
"Mungkin aku belum tahu rumah mu Dis tapi jika aku sudah tahu, aku akan datang ke rumah mu" ucap Abim
"Kenapa?" tanya Ledis
"Kenapa apanya?" Abim sudah tahu dengan apa yang di tanya Ledis namun, ia berpura pura saja tidak tahu apa yang Ledis maksud
"Kenapa ke rumah?" tanya Ledis lagi
"Untuk meminta izin kepada ayah dan ibu mu" ucap Abim sambil tersenyum melihat ke arah Ledis
"Izin?" Ledis mengerutkan keningnya, ia tak mengerti dengan apa yang di maksud Abim
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
RomansaIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...