Mungkin kita hanya terpisah oleh jarak tapi rasa ini tak akan hilang hanya karna jarak. Aku kembali Abim, aku kembali bersama rasa rinduku. Kamu dimana?
****
Bandung September 2019 aku datang kembali bersama rasa rindu yang menyiksaku beberapa bulan belakangan ini. Rasanya aku ingin melepas rinduku di dalam pelukanmu Abim, tempat yang dimana setiap jalannya di Bandung berlukiskan kisah kita membuatku meneteskan air mataku. Aku tak pernah menyangka kalau pada akhirnya aku akan di ambil kembali oleh Jakarta, di saat semua rasa cintaku ada di Bandung. Aku benar-benar hancur saat harus meninggalkan Bandung dan kamu dalam kondisi tak sadar, sekarang aku kembali Abim, aku kembali untuk kamu. Tapi kamu dimana?
****
Siang itu saat pesawat tiba di bandara aku langsung pergi menuju rumah Abim, pikiranku saat itu hanya Abim dan terus Abim. Sudah beberapa bulan saat aku di Jakarta aku tak mendengar kabar Abim, bahkan telfon dariku pun tak ada yang mengangkat. Berbulan-bulan aku tersiksa oleh pikiranku dan rasa rindu ini.
"Assalamu'alaikum bundaa, ayah" ucap Ledis sambil mengetuk pintu rumah Abim
Karna tak kunjung mendapat jawaban Ledis berusaha memanggil lagi "Assalamu'alaikum bunda, ayah, Abim, Lula" panggil Ledis lagi
"Bundaa ini Ledis, Assalamu'alaikum" Ledis terus berusaha memanggil pemilik rumah namun yang Ledis dapatkan hanyalah jawaban sunyi, sepi, diam.
Mendadak keringat membasahi kening Ledis, entah kenapa tak ada yang menjawab panggilan Ledis. Ledis terus menunggu sambil berjalan berbalik arah dengan panik, ia menggenggam erat kedua tangannya, sesekali ia menggigit jari nya sambil menunggu pemilik rumah.
Kemana ya...
Umpat Ledis berhasil meneteskan air dari ujung matanya. Namun, ia dengan cepat mengusap air mata yang menetes.
Ga.. ga.. mungkin mereka lagi keluar nanti pasti balik
Sebisa mungkin Ledis meyakinkan dirinya kalau semuanya akan baik-baik saja, dan mereka semua akan bertemu.
Tak terasa hari sudah mulai gelap langit yang awalnya biru sudah menjadi kuning kemerahan, namun Ledis masih menunggu kedatangan Abim dan keluarganya. Sampai akhirnya Ledis memutuskan untuk pergi ke warung bi Eem
"Iyaa mungkin Abim di sana" ucap Ledis pelan lalu pergi meninggalkan rumah Abim
Namun baru beberapa langkah Ledis berjalan pergi meninggalkan rumah Abim langkahnya pun terhenti dan Ledis berjalan kembali berdiri di depan pintu rumah Abim. Ia menuliskan surat dan meninggalkan surat itu di depan pintu rumah Abim, jaga-jaga saja kalau Abim pulang ia melihat surat Ledis
Hai Abim, bunda, ayah, Lula. Ini Ledis, tadi Ledis sudah menunggu di sini cukup lama, tapi Ledis ga melihat keberadaan Abim, ayah, bunda dan juga lula. Ledis pergi sebentar ya, nanti Ledis ke sini lagi. Ledis kangen bunda, ayah, Lula, Abim. Ledis rindu kalian
Setelah menulis surat itu, Ledis menaruhnya di depan pintu rumah Abim dan pergi meninggalkan rumah Abim. Harap-harap saja kalau Ledis tak bertemu Abim di bi Eem berarti Abim sudah pulang dan membaca suratnya.
"Assalamu'alaikum bi" ucap Ledis saat memasuki warung bi Eem
Warung bi Eem tampak sepi, tak ada yang datang. Hanya Ledis sendiri tapi untungnya bi Eem ada di warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
Storie d'amoreIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...