07. Satu hari

307 30 12
                                    

Bandung 20 Juli 2018 menjadi saksi bahwa kami meresmikan hari menjadi hari kita. Kamu adalah cintaku dan Bandung adalah rumahku bersamamu, tempat dimana kita akan menua bersama.

****

"Bunda hari ini ibun pulang" ucap Ledis memberitahu bunda yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka semua

"Jam berapa cantik?" tanya bunda

"Kata ibun sih mungkin sampe rumahnya malem bun"

Bunda mengangguk sampai ketika Lula datang dan duduk di meja makan setelah berpakaian sekolah. "Yah jadi teh Ledis malam ini ga tidur di sini lagi dong?" celetuk Lula dengan nada sedih

Ledis tersenyum mendengar ucapan Lula, lalu duduk di sampingnya. "Kalau teteh ga tidur di sini kan kamu bisa tidur di rumah teteh" ucap Ledis sambil menyentuh idung Lula

"OH IYAAA, BOLEH KAN BUN???" tanya Lula dengan semangat, dan di balas anggukan oleh bunda sambil tersenyum

Lula sangat bahagia bisa dekat dengan Ledis walaupun dalam satu kali pertemuan. "Berarti nanti aku ketemu dong sama adik teteh" ucap Lula

"Iyaa dong nanti kamu bisa tidur sama dia atau sama teteh juga boleh"

"ASIK ASIK JADI GA SABAR NANTI MALEM"

"Atuh kamu berangkat sekolah dulu, ayo berangkat nanti aa mau ke sekolah juga bareng teteh" sahut Abim dari dalam kamar sambil berjalan menuju meja makan menghampiri bunda, Ledis dan Lula

"Iya iya ayo berangkat aku udah siap" jawab Lula sambil memasukkan bekalnya ke dalam tas yang sudah di siapkan oleh bunda

****

"Ledis" panggil Abim saat mengendarai motornya menuju ke sekolah

"Kamu ingat apa yang terjadi semalem?" sambung ucapan Abim

"Ingat" balas Ledis sambil tersenyum

"Apa emang?" tanyanya

"Kamu jadi pacar aku" ucap Ledis

Mendengar jawaban dari Ledis Abim mengangguk. "Kalau begitu, cari aku selalu ya? kapan pun itu dan apapun yang kamu butuhkan, cari aku" ucap Abim sambil fokus mengendarai motornya

"Iyaa Abim"

"Aku akan jadi orang terdepan untuk melindungi kamu sekaligus menyenangkan mu Dis" setelah Abim mengucapkan itu, Ledis memeluk Abim dengan sangat erat dan bersandar pada pundak Abim

"Aku sayang kamu Bim" ucap Ledis

"Apa?" tanya Abim

"Aku sayang kamu" Ledis mengulangi ucapannya karna tak terdengar oleh Abim

"Aku ga kedengaran Dis"

"Aku sayang kamu Abim"

"Aku ga kedengaran kamu ngomong apa" sebenarnya Abim sudah mendengar apa yang di ucapkan Ledis, namun Abim sengaja memancing Ledis untuk mengucapkannya lebih keras

"AKU SAYANG KAMU ABIMMM" pekik Ledis di sepanjang jalan

Mendengar jeritan dari Ledis, Abim tertawa seru karna sudah berhasil membuat Ledis mengucapkan kata itu dengan keras di jalanan yang mereka lalui

Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang