Aku masih disini menunggu kabarmu. banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalaku saat aku menunggumu, bangun Abim aku rindu.
****
"Bunda" panggil Ledis saat melihat bunda menahan kantuknya
"Iya sayang, kenapa?" tanya bunda yang sadar saat di panggil Ledis
"Bunda istirahat dulu aja di mushola, biar Ledis yang jaga" ucap Ledis kepada bunda
"Gapapa nak, kita sama-sama jaga di sini yaa" balas bunda sambil tersenyum kepada Ledis.
Ledis mengangguk, lalu pandangannya kembali melihat Abim dari luar kaca kamarnya. Terlihat Abim yang sedang tidur dengan banyak alat bantu medis di tubuhnya.
Abim... kalau kamu ga bisa bangun untuk aku, setidaknya bangun untuk bunda Abim. Aku mohon, berjuanglah melawan koma ini.
Menatap Abim dari luar kamar membuat mata Ledis berair, karna melihat kondisi Abim sekarang yang sangat menyedihkan
"Kakak" panggil ibun yang datang bersama ayah dan Rara
Panggilan itu membuat Ledis menoleh ke arah sumber suara, dan tersenyum melihat keluarganya yang datang.
"Ini kak baju kakak, sekarang bersih-bersih dulu yaa" ibun memberikan tas kecil kepada Ledis yang berisi pakaian bersihnya
Ledis mengangguk lalu mengambil tas itu. "Nor mau temenin aku ke toilet ga?" tanya Ledis kepada Nora
"Yuk, aku temenin" balas Nora lalu berdiri mengandeng tangan Ledis
Mereka berdua pun pergi ke toilet, Nora menatap wajah Ledis yang pucat dan sembab. Bagaimana tidak pucat jika Ledis seharian hanya menangis dan tidak makan sama sekali.
"Habis ini ke kantin mau? temenin aku makan, aku laper" ajak Nora kepada Ledis dan di balas anggukan oleh Ledis
Sebenarnya Nora tidak lapar, hanya saja Nora sengaja mengajak Ledis ke kantin. Karna kalau tidak begitu Ledis pasti akan menolak.
****
"Kami turut sedih ya bun, pak. Karna kejadian ini banyak merugikan pihak kami akan membantu menangkap pelakunya" ucap ayah Ledis kepada keluarga Abim
"Terimakasih pak, saya juga sudah melaporkan kepada pihak yang berwajib. Semoga saja ada kabar lanjutnya" balas ayah Abim
"Aamiin.. aamiin.." ucap semuanya secara bersamaan.
"Bagaimana kondisi Abim sekarang?" tanya ayah Ledis kepada orang tua Abim
Ayah Abim menghembuskan nafasnya lalu merentangkan tangan kanannya untuk menunjukkan kamar Abim berada tepat di belakang mereka.
"Saat ini tamu dan keluarga belum ada izin untuk masuk dari dokter" ucap ayah Abim
Ayah Ledis mengangguk, ia paham sekarang alasan kamar Abim di batasi oleh jendela kaca transparan. Ayah Ledis berjalan mendekat ke arah jendela kaca kamar Abim, untuk melihat kondisi Abim walau dari kaca.
"Kamu laki-laki hebat Abim" ucap ayah pelan saat melihat kondisi Abim yang tergeletak tak berdaya di atas branker
"Saya bangga dengan anak saya" ucap ayah Abim yang tiba-tiba datang dan ikut berdiri tepat di sebelah ayah Ledis menatap Abim secara bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
Roman d'amourIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...