WARNING ‼️‼️
MOHON KALAU BACA CERITA INI MINIMAL DI VOTE YA! HARGAI PENULIS DAN JADILAH PEMBACA YANG BAIK.****
Aku suka ketika keluargaku dan keluarga Abim bersatu tidak ada perbedaan di antara kita. Semua saling menerima dengan baik. Sungguh aku sangat suka
****
Di hari bertambahnya umurku menjadi 17 tahun, aku sangat suka. Sangat bahagia, karna di hari itu keluargaku dan keluarga Abim menjadi sangat dekat, entah mengapa aku merasa hari-hariku di penuhi dengan bunga yang begitu cantik dan wangi karna sangat bahagianya aku.
"Bundaa.... Ayah..." panggil Ledis dengan semangat, ia berjalan mendekati pagar dan membukanya agar mobil keluarga Abim bisa masuk
"Halo cantik" ucap bunda ketika turun dari mobil dan memeluk Ledis
"Ayo bun masuk, ibun sama ayah udah tunggu di dalam" ajak Ledis sambil berjalan dengan bunda. Kini mereka berjalan masuk ke dalam saling merangkul satu sama lain.
"Ayah, Lula, Abim ayo masuk" ajak Ledis yang berdiri di depan pintu. Hampir saja Ledis melupakan mereka karna sudah sangat senang bertemu dengan bunda.
****
"Jadi kita mau kemana" tanya ayahnya Ledis menatap Ledis, kini semua pandangan seisi rumah menatap ke arah Ledis sambil tersenyum
"Ledis mau ke dago boleh?" tanya Ledis sambil menatap mereka dengan bergantian
"Boleh atuh" jawab ibun dan bunda bersamaan
"Yauda kalo gitu mah gaskeun" ucap ayah Abim sambil berdiri dan di ikuti oleh semuanya
"Lula aku mau ambil jaket di kamar, kamu mau ikut ga ke kamar aku?" tawar Rara sambil tersenyum dan mengandeng tangan Lula, Lula hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya
"Jangan lama-lama ya dek" ucap ibun sambil berjalan kedepan bersama bunda
"Hayu atuh" ajak Abim sambil menatap Ledis dan mengelus puncak kepala Ledis
"Sun nya ga ada?" tanya Ledis sambil tersenyum
"Euy siapa yang ngajarin" Abim tertawa mendengar ucapan Ledis, biasanya dirinya duluan yang meminta sun tapi kali ini Ledis yang memintanya duluan
Ledis menyatukan semua jarinya sehingga membentuk paruh burung. "Wakili aja pake ini" ucap Ledis sambil membuka dan menutup tangannya
Abim tersenyum geli melihat tingkah Ledis yang sangat lucu, ia jadi gemes dengan tingkah Ledis ini lalu mencubit kedua pipi Ledis pelan
"Nanti aja ya sayang bahaya kalo sekarang" ucap Abim sambil tertawa pelan dan menarik tangan Ledis berjalan ke depan.
Sekarang mereka semua berada di halaman rumah, kini mereka sedang mengatur untuk duduk dan berada di mobil siapa saja
"Begini saja bunda sama ayah ikut ke mobilnya ibun Ledis, Abim kamu bawa mobil sama Ledis, Rara dan Lula" ucap bunda
"Boleh itu" sahut ayah Abim yang setuju dengan ide bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
RomanceIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...