Seperti biasa votenya jangan di tinggal ya!
Tak terasa sudah hampir setengah tahun aku di Bandung, sudah banyak yang aku lewati di Bandung. Mulai dari senang susah sudah berlalu, dan tentunya aku berhasil melewati itu semua dengan adanya ibun, ayah, dan Abim yang selalu ada di sisiku.
****
Semuanya sudah berlalu dalam sekejap saja, sudah banyak yang di lalui di Bandung. Yang awalnya aku pindah rumah, pindah ke sekolah baru, bertemu Abim menjadi miliknya, lalu ke puncak dan hari ulang tahunku semuanya telah aku lalu di sini, di Bandung. dan tak terasa sekarang saat nya ujian akhir tahun dan kenaikan kelas.
"Assalamu'alaikum" ucap Abim sambil mengetuk pintu rumah Ledis
"Wa'alaikumsalam" jawab ibun sambil membukakan pintu untuk Abim
"Masuk Bim" tawar ibun setelah membukakan pintu lalu pergi ke kamar Ledis untuk memanggilnya
"Kak di depan ada Abim" ucap ibun dan di balas anggukan oleh Ledis.
"Ibun kakak berangkat ya" pekik Ledis sambil berjalan keluar kamar dan menuju ruang tamu untuk menemui Abim
"Kak bekalnya" panggil ibun
"Oh iya" ucap Ledis pelan lalu berjalan kembali ke dapur menghampiri ibun dan mengambil kotak makannya
"Terimakasih ibun sayang" Ledis mencium pipi ibun setelah mengambil kotak makan dari ibun. "Kakak pergi ya bun" pamit Ledis sambil mencium tangan ibun dan pergi berjalan ke depan
"Hati hati kak" pekik ibun dari dapur
"Iyaa bunn, yuk" ajak Ledis setelah bertemu dengan Abim
Kini mereka berdua berjalan ke halaman rumah Ledis. "Bawa bekal apa?" tanya Abim sambil menggandeng tangan Ledis
"Gatau ibun, bentar aku cek" Ledis membuka kotak makan yang masih ia pegang sedari tadi.
"Macaroni saus" jawab Ledis sambil menatap Abim. "Kamu mau cicip?" tanya Ledis
Tanpa mendengar jawaban dari Abim, Ledis langsung mengambil satu sendok macaroni itu lalu menyuapkannya ke mulut Abim
"Nih, aaaa"
Tanpa penolakan Abim pun membuka mulutnya dan mencicipi macaroni yang di suapi oleh Ledis
"Enak?" tanya Ledis sambil tersenyum
"Enak" Abim mengangguk
Melihat saus yang tertinggal di ujung bibir Abim, Ledis pun mengelapnya dengan tangannya. Lalu mencicipi saus yang baru saja ia lap dari bibir Abim, Ledis tersenyum sambil menatap Abim dengan posisi jari telunjuknya di cup oleh Ledis
Awalnya Abim mematung melihat Ledis memakan sisa saus yang Ledis ambil dari ujung bibirnya, tapi tak lama Abim pun ikut tersenyum melihat tingkah Ledis dan mengelus kepalanya.
****
Saat di perjalanan ke sekolah, Ledis terus memeluk Abim dan melihat jalanan yang sering mereka lalui saat ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]
Roman d'amourIni hanya cerita tentang aku dan kamu yang menjadikan kota Bandung sebagai saksi bisu kita berdua. Aku tak akan pernah bisa melupakan Bandung, setiap tempat di Bandung selalu ada cerita kita. Kalau di tanya "kenapa harus Bandung?" jawabannya karna B...