11. Dia Abim ku!

199 21 12
                                    

Semua yang terjadi akan aku lalui, asal denganmu. Karna apapun yang aku lalui jika denganmu semuanya tidak terasa berat.

****

Saat aku dan Abim sedang menikmati pemandangan dari atas bukit, semuanya terasa indah. Apalagi saat aku di pelukan Abim, sungguh tak terasa dingin udara yang berhembus karna kehangatan dari rangkulan Abim, membuatku merasa nyaman.

"Bandung sebagus ini ya Abim" ucap Ledis saat berada di pelukan Abim dan bersandar pada bahu Abim

"Iyaa Dis. Bandung sangat bagus, dan kamu sangat indah Ledis" balas Abim sambil menikmati alam bersama Ledis

Ledis mendengus sambil tersenyum dan melingkarkan tangannya pada pinggang Abim. Mereka berdua duduk di atas puncak sambil merangkul satu sama lain.

****

"Soal study pariwisata, kamu udah bilang ke bunda?" tanya Ledis

"Udah"

"Terus apa kata bunda?" tanya Ledis lagi

"Kata bunda gimana kamu we a" balas Abim sambil mengelus-elus bahu Ledis

Ledis mengangguk lalu kembali bertanya. "Jadi gimana? kamu mau ikut?"

"Mau, asal ada kamu" ucap Abim sambil tersenyum dan mencium puncak kepala Ledis

Ledis tertawa pelan sambil bangun dari sandarannya. Lalu menatap Abim, dan mencium pipi Abim

"Aku ikut Abim" balas Ledis sambil tersenyum manis menatap Abim

Sedangkan Abim, masih mematung sambil menatap Ledis. Karna Ledis menciumnya secara tiba-tiba, sampai akhirnya Abim tersenyum dan berkata sambil menyatukan semua jarinya membentuk moncong burung dan menggerakkan saat ia berbicara

"Pipinya sudah di cium, bibirnya ga sekalian?" ucap Abim sambil menggerakkan tangannya membuka dan menutup

Ledis tertawa pelan saat Abim berbicara sambil menggerakkan tangannya, lalu Ledis juga meniru gerakan yang Abim lakukan dan berkata

"Emangnya mau?" ucap Ledis sambil tersenyum

"Mau atuh"

Ledis tertawa melihat Abim yang menatap nya dengan serius. Lalu Ledis menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Menandakan kalau Ledis juga mau melakukannya.

Hari itu, di puncak. Hahaha aku tak akan pernah bisa melupakan ciuman pertama ku, rasanya aku sangat bahagia. Detak jantungku tidak normal, jantungku berdetak kencang. Perasaanku tak karuan, aku merasa diriku sangat berbunga-bunga hari itu. Dan hari itu akan menjadi hari yang paling favorit di dalam hidup ku

Aku merasa diriku seperti orang gila karna tak bisa berhenti untuk tersenyum. Sungguh Abim, kamu membuatku benar benar menjadi orang yang paling bahagia. Kamu telah berhasil Abim, membuatku jatuh cinta kepadamu.

"Aku bawa kamera bunda, sini kamu aku fotoin" ucap Abim sambil mengeluarkan kamera dari dalam tasnya

"Kamu diem di sini aku fotoin dari sana" Abim berjalan menjauhi Ledis untuk memotretnya. "Pose Dis!" pekik Abim sambil tersenyum

Aku Kamu Dan Bandung : Di kala itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang