River terbangun saat matahari sudah tinggi. Ia memulai menyiapkan makan siang untuk dirinya dan Siera. Hari ini membuat sushi, dan juga summer salad. Ia sedang mengaduk sayuran dengan minyak zaitun saat Flint dan Atoki muncul dari balik tangga. Keduanya membungkuk sebelum mengambil kursi dan duduk di hadapan River yang sedang mengolah sayuran. Perut keduany keroncongan dan menelan ludah karena aroma masakan memenuhi dapur.
Mengambil kotak putih dari dalam laci, River menyorongkan ke tengah meja. "Untuk kalian."
Total ada lima gulung sushi yang sudah dipotong. Atoki mengambil sumpit kayu dari laci dan mulai memakannya, begitu pula Flint. Mereka dibebaskan untuk memakan apapun yang ada di dapur asalkan tidak meninggalkan kotoran.
Selesai mengaduk salad dan memasukkan dalam kotak bekal, River mencuci tangan. "Flint, kamu pergi ke wilayah Utara dan berbaur dengan bajingan di sana. Selidiki siapa itu Donius."
Flint menandaskan sushinya yang kesepuluh dan mengangguk dengan mulut penuh. "Baik, Tuan. Apa kita perlu ke tempat perjudian mereka? Dengar-dengar mereka bertemu di sana."
"Biar Levin yang mengatasi tempat itu. Kita fokus mencari Donius. Bulan depan akan ada pertemuan dengan keluarga besar, aku rasa sudah seharusnya Mama dan kakakku tahu kalau aku sudah menikah."
Keluarga River sangat misterius. Sedikit orang yang tahu siapa mereka. River sendiri berusaha menyembunyikan keberadaan keluarganya untuk menghindari masalah yang timbul. Keluarganya bukan orang yang mudah dihadapi, tapi ia yakin kalau Siera mampu. Istrinya itu punya kepribadian yang unik dan tegas, seharusnya cocok dengan sang mama.
"Tuan, beberapa pelabuhan sedang diawasi." Atoki menandaskan makanannya. "Barang-barang kita sedikit kesulitan untuk masuk."
Rivee nengernyit. "Atoki, apakah kamu sudah menghubungi kepala polisi kenalan kita?"
"Sudah, dan dia tidak banyak membantu. Ada pergantian pimpinan."
"Kalau begitu, menunggu sampai pergantian pimpinan selesai, aku akan datang ke pimpinan yang baru. Kamu beritahu orang-orang kita di laut, suruh mereka tahan. Ingat, jaga yang baik barang-barang itu, kalau sampai ada yang hilang, gantinya adalah kepala mereka."
"Baik, Tuan."
Makan siang selesai, River menenteng kotak bekal makan siang. Meraih kunci mobil untuk pergi ke kantor istrinya. Di teras berpapasan dengan dua orang berseragam kebersihan. Mereka membungkuk pada River sebelum memasuki dapur. Flint dan Atoki sedang membersihkan meja dan mencuci kotak bekas makan siang mereka.
"Flint, ada senjata baru yang kami selipkan di tanah, pagar, dan pot bunga depan." Petugas laki-laki.
Flint mengacungkan dua jempol. "Thanks, Bro."
Si petugas perempuan mendekati Atoki dan menyeringai. "Samurai baru, heh?"
Atoki mengusap samurai pemberian Levin dan mengedipkan sebelah mata. "Yoi. Bagaimana dengan pisau yang aku berikan. Kamu menggunakannya?"
Petugas kebersihan berrumur tiga puluh tahun itu mengusap pinggangnya. "Setiap hari kubawa. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi bukan?"
"Yeah, berjaga-jaga itu penting."
Keduanya tergelak, saling memeluk sebelum Atoki keluar dari dapur dikuti Flint. Mereka mengendarai satu mobil menuju wilayah Utara untuk mencari tahu siapa Donius. Semenjak menikah dengan Siera dan menempati rumah ini, River menempatkan banyak anak buahnya. Dimulai dari petugas kebersihan, pemelihara taman, penjaga gerbang, bahkan pertugas keamanan komplek pun ada beberapa anak buah River di dalamnya. Mereka anonim, tidak terlihat, dan datang hanya saat dipanggil oleh River. Semuanya bekerja dalam bayang-bayang dan tidak boleh ada yang tahu identitas sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Devil Husband
RomanceKisah Siera yang terpaksa menikah dengan River untuk menutupi rasa malu. Tidak ada yang tahu kalau di balik sikap River yang periang, tersembunyi rahasia besar.