Part 30

2.3K 266 22
                                    

Akiko sakit! Jelas menjadi masalah untuk Haechan, apalagi putri kecilnya ini yan paling jarang sakit. Baru pulang jadwal dengan dream ia malah di beri tahu kalau gadis kecil kesayangannya itu tengah terbaring di ranjang dan tidak bisa turun menyambutnya.

Cklek

Akiko langsung menoleh ke arah pintu dan menemukan Haechan ada di sana. "Mama" panggil Akiko pelan sembari memandang mamanya sayu dan dengan tatapan mata berkaca-kaca.

Haechan langsung berlari mendekati Akiko, "sayang" panggil Haechan yang sudah duduk di ranjang Akiko. "Mana yang sakit?" Tanya Haechan dengan nada sedih.

"Kepala Akiko pusing mama" jawab Akiko.

Haechan mengelus kepala Akiko dengan sayang dan mengecupnya lembut, "belum makan ya, mama buatkan bubur ya" bujuk Haechan dan Akiko pun langsung mengangguk setuju.

Haechan tersenyum mendapatkan persetujuan dari putrinya, "tunggu ya mama buatkan dulu" ujar Haechan dan Akiko pun mengangguk.

*

Saat keluar ia bisa melihat ada Jisung, Chenle, dan Taeyong di depan kamar. "Bagiamana Akiko?" Tanya Taeyong.

"Masih demam" jawab Haechan yang membuat Jisung langsung berlari masuk ke dalam. "aku mau membuatkan Akiko makan, tolong jaga dia sebentar" pinta Haechan dan Taeyong serta Chenle langsung mengangguk setuju.

"Okay" jawab Taeyong dan Chenle bersamaan.

Haechan langsung turun ke lantai bawah untuk membuatkan bubur bagi Akiko, namun saat sampai di dapur ia tertegun melihat wanita yang sama yang merupakan pelayan yang kemarin melihat Kun.

Wanita itu menunduk sopan pada Haechan, sebelum ia berjalan pergi meninggalkan Haechan. Sebenarnya Haechan sempat tercengang dengan apa yang dilakukannya, bukan apa dia majikan datang ke dapur bukannya ditanya malah di tinggal pergi. Tapi Haechan memilih untuk abai, karena Akiko tengah menunggunya saat ini.

Prang

"AAAAKKHHH" pekik Haechan kesakitan saat ada salah satu panci yang tidak ia sadari jatuh dan mengenai kakinya.

"WAE" teriakan panik langsung menuju ke arah dapur, disana Jisung melihat Haechan yang tengah memegang telapak kakinya.

"Hyung kenapa?" Tanya Jisung dengan nada khawatir.

"Aku tidak sengaja menyenggolnya" jawab Haechan lirih.

Jisung dengan cepat mengangkat Haechan dan mendudukkannya di kursi, ia lalu mengambil sapu tangan lalu ia isi dengan es batu sebelum berjalan menuju Haechan kembali. Jisung berlutut lalu menaruh keki Haechan diatas pahanya, sebelum ia kompres kaki Haechan dengan lembut.

"Jisungie gomawo" ujar Haechan pada Jisung, Jisung pun mengangguk sembari masih mengompres kaki Haechan. Haechan tiba-tiba ingat kalau putrinya belum makan, ia menahan tangan Jisung untuk menghentikan tindakannya.

"Wae?" Tanya Jisung.

"Bubur untuk Akiko" jawab Haechan.

"Bubur untuk Akiko mana?" Tanya Taeyong yang tiba-tiba masuk ke dalam dapur.

Namun Taeyong tertegun melihat pada kaki Haechan, "kaki mu kenapa?" Tanya Taeyong.

"Kaki Haechan hyung kejatuhan panci" jawab Jisung.

"MWO" pekik Taeyong yang langsung berlutut di sebelah Jisung.

"Tidak apa ini sudah baik-baik saja, tolong bawakan buburnya untuk Akiko" pinta Haechan.

Jisung memilih untuk berdiri dan membawa buburnya ke kamar Akiko, sedangkan Taeyong memeriksa kaki Haechan dengan baik. "tidak terlalu parah, tapi kau jangan banyak bergerak dulu ya" ujar Taeyong dan Haechan pun mengangguk.

Our Light S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang