Part 31

2.2K 279 70
                                    

"AAAAKKHHH" teriakan keras itu membuat Hikari dan Jaemin langsung tersenyum dengan wajah puas.
Hikari mengangkat tangannya dan mengajak Jaemin untuk tos, melihat ulah keduanya. Tentu saja mereka yang tadi berteriak sudah tahu ini semua ulah siapa.

"Kalian berdua yang melakukannya?" Tanya Taeyong.

Hikari langsung saja merubah wajahnya menjadi sangat sedih, "papa kok nuduh Hikari sih papa" sahut Hikari. "Fitnah itu dosa pa" lanjut Hikari yang membuat Taeyong memutar matanya.

"Lalu bukan kalian?" Tanya Kun.

Namun Hikari malah tertawa, "bukan kok pa, tapi tangan Hikari hahahahahha" jawab Hikari sebelum tertawa kencang.

Mau tahu apa yang terjadi!

Baru saja Doyoung, Ten dan Mark menyantap makanan mereka. Tapi hal yang tidak terduga adalah setiap roti yang tersaji diatas meja malah terisi hal-hal yang tidak disukai oleh ketiganya.

Doyoung roti dengan selai mentimun, ini jelas bukan selai tapi timun yang diblender. Lalu Ten dengan beberapa potongan buah di dalamnya, salahnya tadi ia terlalu fokus dengan handphonenya jadi ia tidak memperhatikan setiap isian dari rotinya. Kalau Mark, Hikari sendiri yang turun tangan untuk menyuapi, jadi mana mungkin Mark akan menolak. Ia juga tidak berburuk sangka sama sekali pada putranya ini, yang ternyata rotinya telah di beri saus tomat.

"HUEK"

Mark dan Doyoung langsung berlari menuju toilet terdekat, hal ini membuat Jeno menatap pada Hikari dengan pandangan dalam. "Kasihan papa Mark dan papa Doyoung kan?" Tanya Jeno.

Hikari turun dari kursinya dan berjalan menuju toilet, "papa, are you okay?" Tanya Hikari pada Mark.

Mark mengangguk dengan senyum lembut, "i'm okay" jawab Mark.

"Sorry papa" bisik Hikari yang membuat Mark langsung menghampirinya, "hey, tidak apa-apa! Asal jangan diulangi lagi ya" ujar Mark namun Hikari menggelengkan kepalanya.

"Hikari akan cari hal lain untuk mengerjai papa" jawab Hikari yang membuat beberapa dari mereka langsung menggelengkan kepala mereka mendengar ucapan anak ini. Sedangkan Mark hanya bisa tersenyum paksa sebelum akhirnya mengangguk.

"Ada apa ini?" Tanya Haechan yang baru datang bersama dengan Akiko, "sedang apa kumpul di depan kamar mandi?" Tanya Haechan lagi.

"Biasa, Mark baru saja jadi korban Hikari" jawab Jungwoo yang semakin membuat Haechan penasaran.

"Ia menyuapi Mark roti yang berisi saus tomat" ujar Jaehyun menjelaskan, membuat Haechan menatap pada Hikari.

"Sorry mama" ujar Hikari.

"Jangan begitu sayang, itu biasanya mama yang lakukan" ucapan Haechan membuat Johnny mengusak rambutnya karena gemas.

"Untung cinta" sahut Mark dengan wajah merajuk pada Haechan yang sudah tertawa kencang.

"Kasihan papa ma, kalau stress bagaimana?" Tanya Akiko yang malah membuat Haechan tertawa.

"Papa mu sudah melewati tahap itu nak" jawab Haechan sembari menatap pada Mark yang hanya dapat menggelengkan kepalanya pasrah. Kata-kata Haechan membuatnya mengingat masa-masa traineenya dulu.

"Maksudnya?" Tanya Hikari.

"Hm, papa dulu benci sekali pada mama" ujar Haechan dengan nada sedih yang di buat-buat hanya saja itu tetap membuat Mark merasa bersalah. Saat itu ia sering menyakiti Haechan dan mengabaikannya.

"Mian Haechan" ujar Mark tulus.

Haechan menatap pada Mark, "aku tidak bermaksud mengungkitnya hyung, lagipula ini masa lalu aku sudah lupakan semuanya" jawab Haechan lagi yang membuat Mark langsung tersenyum.

Our Light S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang