Part 39

2.4K 234 25
                                    

Jiwoo mengalihkan pandangannya pada Donghae yang terlihat sudah mulai kewalahan, namun Jiwoo yakin Donghae masih bisa bertahan seraya menunggu orang-orang mereka sampai. Ia lalu menatap ke arah Giselle dan tersenyum bangga saat melihat keponakannya dapat mengatasi orang-orang yang menyerangnya.

Namun bola mata Jiwoo membulat saat ia melihat pamannya di belakang sana akan bertindak seperti pengecut, yaitu ia ingin menembak Giselle tanpa sepengetahuan Giselle. Kaki Jiwoo bergerak dengan cepat, ia berusaha tepat waktu untuk menolong Giselle.

DOR/DEG

Jiwoo memeluk Giselle dari belakang dengan erat, bertepatan dengan peluru yang menembak bagian belakang kepalanya. Sedangkan Giselle langsung tertegun saat mendengar bunyi tembakan dan pelukan yang ia rasakan.

Bruk

Ia berbalik dan menemukan Jiwoo yang terbaring tidak berdaya, "SAMCHON" teriak Giselle keras saat melihat Jiwoo.

Giselle berlutut dan menatap Jiwoo dengan pandangan sedih dan bingung, pada akhirnya ia hanya dapat memegang tangan lelaki itu. "Samchon-hiks" panggil Giselle pelan.

Sedangkan Donghae di sisi lain juga sama terkejutnya ia sampai terjatuh saat tiba-tiba ada yang memukul kakinya. "Jiwoo-ya" bisik Donghae dengan nada linglung untungnya tepat saat itu orang-orang Giselle datang untuk menyelamatkan mereka.

Donghae bergegas menghampiri Jiwoo, tanpa banyak berpikir ia langsung menggendong adik kandungnya ala bridal style dan Giselle langsung mengikuti dari belakang. "Hyung" panggil Jiwoo dengan susah payah.

"Hm" jawab Donghae pelan sembari tetap fokus berlari.

"A-ku me-ne-pa-ti jan-ji me-lin-dung-i Aeri" ujar Jiwoo yang membuat Giselle tertegun ia bahkan sampai berhenti berlari sedangkan Donghae sudah tidak bisa membendung air matanya lagi.

"A-ku ti-dak a-kan ma-lu ber-te-mu deng-an A-ra noo-na dan..." Jiwoo terdiam saat ia merasakan pandangannya berputar.

"Diam Jiwoo, kau sedang terluka" ujar Donghae sembari membuka pintu mobil tepat setelah ia baringkan Jiwoo Giselle langsung masuk ke dalam mobil dan menopang tubuh Jiwoo.

Donghae dengan cepat masuk ke kursi pengemudi dan mulai menyalakan mobilnya, sedangkan Giselle di belakang hanya mampu memegang tangan Jiwoo dengan sangat erat. "Samchon please bertahan" bisik Giselle meminta.

"Jang-an ma-rah pa-da Ka-ri-na la-gi Ae-ri" ujar Jiwoo dengan nada lemah.

"Hm" sahut Giselle sembari mengangguk, "aku tidak akan marah padanya lagi, jadi samchon harus baik-baik saja" ujar Giselle dengan nada memohon.

Jiwoo tersenyum lembut sebelum balas memegang tangan Giselle, "sam-chon sang-at ba-ik sa-at ini" jawab Jiwoo pelan, namun bukannya merasa lega Giselle malah semakin menangis. Donghae sendiri hanya bisa menggigit bibirnya dalam, ia tidak berharap melihat adiknya dalam kondisi seperti ini.

*

Kembali pada Lee Soo Man yang justru tertegun menatap pada tangannya. Ia tidak akan menduga kalau Jiwoo akan berlari untuk menyelamatkan Giselle, dan membuatnya justru mencelakai keponakannya itu.

"Jiwoo-ya" panggil Lee Soo Man pelan entah pada siapa, matanya tampak mencari sosok Jiwoo yang sudah tidak terlihat dimanapun.

"JIWOO-YA" teriak Lee Soo Man lagi dengan sangat keras, namun ia tetap tidak melihat adanya keberadaan Jiwoo. "ANDWEE-ANDWEE" teriak Lee Soo Man histeris sembari berlari keluar dari area rumahnya.

"Jiwoo pasti baik-baik saja" bisik Lee Soo Man berulangkali, "anak itu selalu kuat sejak kecil, jadi ia pasti akan baik-baik saja" tambah Lee Soo Man lagi sembari berusaha memberhentikan taksi yang lewat.

Our Light S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang