Extra Chap Part 08

2.2K 268 22
                                    

Haechan terbangun lebih dulu dari Kun, tangan Haechan mengelus sayang kepala Kun. Haechan memutuskan untuk tidak lama-lama diatas tempat tidur, karena selama Kun mabuk takutnya pagi ini ia akan Hangover.

Haechan turun perlahan dari tempat tidur seraya meraih jubah mandi milik Kun. Tujuan Haechan adalah kamar mandi, ia harus segera membersihkan diri.

15 menit kemudian Haechan keluar dan menemukan Kun masih tidur, ia akan biarkan Kun tidur lebih lama. Sedangkan Haechan langsung keluar kamar dan tujuannya adalah dapur.

Tapi sepertinya ia keduluan oleh Taeil, Renjun dan Yuta. "Oh sudah bangun sayang?" Tanya Yuta dan Haechan pun mengangguk sembari membantu Yuta membawa beberapa sayuran.

Cup

Bibirnya di kecup singkat oleh Yuta, "iya aku ingin memasak, kubantu ya" ujar Haechan.

"Boleh" jawab Taeil yang juga sedang sibuk dengan masakannya.

Haechan mendekati Renjun dan melihat apa yang dilakukan oleh pria itu. "Kemampuan mu bertambah" puji Haechan dan Renjun tersenyum sombong.

"Tentu saja" jawab Renjun.

Haechan mengecup pipi Renjun yang membuat pria itu tersenyum, tapi ia  kembali sibuk dengan apa yang dilakukannya.

Sedangkan Haechan juga sudah sibuk dengan kegiatannya, biasanya makanan untuk Yuhae dan Jihae harus ia yang siapkan kalau tidak anak-akan sulit untuk makan seperti kemarin.

"Pagi" dari arah pintu dapur tampak Akiko yang tengah menatap bingung ke arah dapur. Dulu biasanya selalu dia yang membantu mamanya untuk memasak, tapi melihat banyak orang di dalam dapur Akiko tahu bahwa tenaganya sudah tidak di perlukan. Belum lagi tadi Akiko sempat melihat kalau salah satu papanya ingin memeluk mamanya.

"Akiko haus" ujar gadis kecil itu sebelum dengan cepat langsung pergi keluar dari dapur.

Haechan menatap bingung saat melihat Akiko berlari dengan tergesa-gesa, merasa ada yang tidak beres dengan putrinya Haechan dengan cepat menyusulnya.

Bruk

Yuta yang tadinya mau memeluk Haechan hanya dapat memeluk udara  kosong. Taeil dan Renjun yang melihat hal itu langsung mengulum senyum geli.

*

"Akiko" panggil Haechan pada Akiko yang baru akan naik tangga.

"Ya mama" jawab Akiko.

Haechan langsung memeriksa keadaan putrinya dari atas kepala sampai bawah kaki. "Kau baik-baik saja?" Tanya Haechan dan Akiko pun mengangguk.

"Kenapa ma?" Tanya Akiko.

Haechan menggelengkan kepalanya, "tidak hanya saja kau langsung pergi begitu saja, jadi mama pikir ada sesuatu" ujar Haechan.

"HAHAHHAHAHAH" Akiko tertawa geli mendengar ucapan mamanya.

"Kok malah tertawa? Memang apa yang lucu, mama khawatir loh sayang" ujar Haechan.

"Astaga mama, tadi Akiko buru-buru pergi karena waktu Akiko mau masuk dapur Akiko lihat papa Yuta mau peluk mama, tapi karena Akiko datang papa Yuta tidak jadi peluk mama" ujar Akiko yang membuat Haechan tertawa.

"Astaga karena itu" ujar Haechan dan Akiko langsung menganggukkan kepalanya.

"Okay sekarang pergi mandi, nanti kita antar Hikari bersama setelahnya kita akan pergi belanja" ujar Haechan dan Akiko pun mengangguk.

"Aku akan kembali ke dapur untuk menyiapkan mereka makanan" batin Haechan setelah melihat Akiko pergi ke kamarnya.

****

Our Light S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang