07- TAK DI IZINKAN

45 1 0
                                    

"Pak Chan, Bu Chan, Alin, Mia. Terimakasih sudah mengajak ku makan bersama," ucap Marva, mereka sudah selesai dengan makan-makan nya. Tetapi Mereka masih berada di ruang makan.

"Ya, sama-sama Marva." ujar Chan.

"Iya, Marva sama-sama." timpal Leonar.

"Sama-sama," ujar Alin dan Mia.

"Kalau begitu, sekarang saya akan pulang. Karena ini sudah malam, pasti Yusen adik saya menunggu saya pulang." pamit Marva.

"Yasudah, Alin. Antarkan Marva sampai depan rumah," titah Chan kepada Alin.

"Iya, Ayah. Ayo Kak, aku antarkan sampai ke depan rumah." ucap Alin.

"Iya Ayo," ujar Marva sambil beranjak dari duduk nya, begitu juga dengan Alin.

"Marva, kau hati-hati ya." peringat Leonar.

"Iya Bu," sahut Marva.

Setelah itu, Alin pun mengantarkan Marva sampai depan rumah.

Mereka pun sudah sampai di depan rumah, Marva pun ke luar.

"Kak, kau hati-hati ya." peringat Alin di depan pintu.

"Iya, Alin. Sudah ini, kau tidur lah. Jangan sampai tak tidur," peringat Marva juga.

"Iya,"

"Kalau begitu Aku pulang,"

Marva pun naik ke motor nya dan ia pun melajukan motornya, sesekali ia melambaikan tangannya kepada Alin.

Alin pun membalas nya.

'Kenapa hati ku berdetak, saat bersama Kak Marva?' batin Alin bertanya-tanya kepada dirinya sambil memegang dada nya.

Ia pun masuk dan menutup pintu nya kembali.

|KAMAR|

Alin sedang berbaring di King size nya sambil menatap langit-langit kamar nya, sambil tersenyum.

Ternyata ia sedang memikirkan Marva.

Mia yang berbaring di sebelah nya, kebingungan dengan tingkah Kakak kembar nya itu.

"Kak, kau mengapa tersenyum sendiri. Hayo memikirkan siapa," ucap Mia sambil menyentuh tangan kiri Alin.

Alin yang di sentuh tangan nya sontak terkejut.

"Eh, tidak. Aku tidak memikirkan siapapun," gugup Alin.

"Atau jangan-jangan, kakak sedang memikirkan Kak Marva ya. Ciee..." goda Mia.

"Ih apa-apaan sih kau, sudah lah. Kakak akan tidur sudah malam, kau pun tidur lah." perintah Alin sambil ia berbalik badan ke arah kanan dan ia menutup matanya.

....

"Alin, apakah kau mau menjadi pasangan ku selamanya." ungkap Marva kepada Alin sambil menggenggam kedua tangan Alin.

"Ya aku mau sekali," jawab Alin antusias.

Disisilain, Mia kebingungan dengan tingkah kakak nya itu.

"Sepertinya, Kakak ku sedang bermimpi indah. Hehe..." cengenges Mia.

Ternyata Alin hanya bermimpi dan sekarang ia sedang tersenyum sambil masih dengan mata tertutup.

Mia melihat ada air minum di nakas, ia mempunyai ide cemerlang untuk mengerjai Kakak nya itu.

Mia pun tersenyum smrik dan mengambil air minum itu, dan ia pun menyemburkan air itu ke wajah mulus Alin.

Byurr...

ANAK DAN AYAH TERPISAHKAN { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang