26. HAPPY BIRTHDAY AYAH

21 1 0
                                    

Di suatu malam, Alin dan Mia sedang berada di kamar. Alin mengajak Mia untuk mengerjai Chan karena Chan akan ulang tahun besok.

"Mia," panggil Alin kepada Mia yang berada di samping nya alias mereka sedang duduk di kasur.

"Ya, kenapa?" tanya Mia.

"Besok Ayah ulang tahun,"

"Iya aku tahu,"

"Jadi kita mau bagaimana?" tanya Alin meminta saran kepada Mia.

"Kita kerjai ayah saja," saran Mia.

"Cara nya?"

"Caranya begini, nanti bilang saja kalau aku akan bertugas jauh dan akan jarang pulang ke rumah."

"Hmm...kurang, tambahkan lagi ide nya."

"Bagaimana?" tanya Mia.

"Pura-pura menangis," 

"Ya betul, kau saja yang menangis kalau aku yang menangis nanti ayah dan ibu tak mempercayainya."

"Iya aku tahu itu, kau 'kan suka berbohong. Yasudah nanti aku akan Pura-pura menangis," Alin pun setuju.

Mereka pun ke bawah.

"Mia, mengapa sih kau egois sekali!" marah Alin, seperti mereka memulai aksi nya. Sambil menuruni anak tangga.

"Aku tidak egois kak! aku hanya menjalan kan tugas!"

"Sekarang kau lebih mementingkan tugas dari pada keluarga yaa!"

"Halah, ayah juga dulu begitu kan!"

"Tak usah bawa-bawa ayah,"

Mereka pun sudah sampai di bawah, tiba-tiba Chan melihat dari dapur Mia dan Alin bertengkar, Chan pun menghampiri nya.

"Eh kalian kenapa? Mia kau kenapa?" tanya Chan kepada Mia dan Alin.

"Aku hanya ingin bertugas yah, tapi mengapa sih setiap aku akan bertugas pasti kakak ini sedih terus," adu Mia kepada Chan.

"Mia! Cukup! lebih baik kamu mundur dari tentara pasukan khusus," bentak Chan kepada Mia.

"Mengapa? ayah tidak bangga kalau aku masuk tentara?" tanya Mia.

"Semenjak kau menjadi tentara, kau bertugas terus."

"Halah ayah juga dulu begitu 'kan? ayah dulu meninggalkan kami karena Ayah bertugas saat kami masih kecil??!!"

"Mia sudah," Alin pun menangis.

"Mengapa? fakta kok, jika ayah tidak bertugas mungkin masa kecil kita indah."

Sontak Leonar menampar Mia.

PLAKK!

"Mengapa bu?" tanya Mia sambil menangis, dan ia juga memegang pipi nya yang di tampar oleh Leonar.

"Kau mengapa sekarang melawan sih? siapa yang mengajari mu Mia?!" bentak Leonar.

"Tak ada, sekarang aku tanya pada ayah, mengapa ayah meninggalkan kami saat kami masih sangat kecil?" tanya Mia kepada Chan.

"Ayah bertugas," jawab Chan sambil menunduk.

"Dengar 'kan bu, Ayah saja begitu. Aku juga begitu, tugas tentara ini berat! lebih berat dari polisi!"

"Mia, kakak kecewa dengan mu." Alin pun pergi sambil menangis.

"Mia, kamu kenapa sih?" tanya Leonar kepada Mia yang berubah.

"Aku tidak apa-apa bu,"

"Mengapa kau ungkit-ungkit masa lalu?!"

"Karena masa lalu kami menyakitkan, coba saja dulu ayah ada di rumah. Jadi kami atau apa arti kasih sayang ayah sekarang? Kami tidak bisa merasakan lagi. Kami iri bu, melihat Anak-anak nya bermain dengan Ayah nya." tangis Mia pecah.

ANAK DAN AYAH TERPISAHKAN { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang