20. MARVA KOMA

10 0 0
                                    

"Kak, aku mohon kau bangun Kak." lirih Yusen yang melihat Marva terbaring lemah di ranjang roda yang akan di bawa ke UGD.

Yusen juga tidak sendirian, ia di temani oleh Galan.

"Kau yang sabar Yusen," Galan menenangkan Yusen.

Disisilain, Alin juga akan di bawa ke UGD di temani oleh Chan dan Dannie. Chan belum memberitahukan kepada istri nya dan anak bungsu nya itu.

Alin dan Marva di masukkan ke UGD yang sama tetapi di batasi oleh gorden hijau.

"Maaf, kalian tunggu di sini. Biar dokter menangani nya terlebih dahulu," Suster memerintahkan mereka untuk menunggu di luar.

Yusen pun duduk di kursi panjang besi yang berada di samping kiri nya, begitu juga Chan, Dannie dan Galan. Tetapi, Chan dan Dannie duduk di kursi panjang besi yang berada di samping kanan nya. Sementara Galan, ia menenangkan Yusen yang sedang bersedih.

....

"Aduh, Bu kok Kak Marva belum juga mengabari kita ya." cemas Mia.

"Ibu juga tidak tahu, coba kau telepon Marva lagi." titah Leonar yang juga masih mencemaskan Alin.

Mia pun menelepon Marva, tetapi tidak aktif.

"Bagaimana? Di angkat?" tanya Leonar.

"Tidak Bu," sambil menggelengkan kepalanya.

"Coba Ibu telepon Ayah ya,"

Mia pun mengangguk.

Leonar pun menelepon suami nya.

Akhir nya di angkat.

"Halo sayang, bagaimana? Alin sudah di temukan?" tanya Leonar kepada Chan dari arah telepon.

"..."

"Apa? Alin dan Marva tidak sadar kan diri?!" Leonar terkejut mendengar kabar itu sontak ia meneteskan air mata nya.

Mia yang mendengar perkataan itu dari mulut Leonar, Mia ikut meneteskan air mata.

"Yasudah, aku akan segera ke sana bersama Mia,"

Telepon pun berakhir.

"Ayo Mia, kita segera ke rumah sakit. Kakak mu dan Marva tak sadarkan diri,"

"Iya Ibu ayo. Pakai motor aku saja,"

Mereka pun bersiap-siap untuk ke rumah sakit.

Sesampainya mereka di rumah sakit.

"Bagaimana Alin dan Marva?" tanya Leonar kepada Chan yang sedang duduk bersama Dannie.

"Mereka masih di tangani oleh dokter,"

"Silahkan kalian duduk," titah Dannie kepada Mia dan Leonar, mereka pun duduk. Leonar duduk disamping Chan dan Mia juga duduk disamping Leonar dan di samping lain nya ada Dannie.

"Aku, takut terjadi apa-apa kepada Alin dan Marva." lirih Leonar yang masih menangis.

"Kau tenang saja, kau berdoa saja supaya Alin dan Marva tidak apa-apa," Chan menenangkan Istrinya.

ANAK DAN AYAH TERPISAHKAN { Tahap Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang