"Sayang, lihat mereka cantik sekali dan kembar." ucap Leonar yang sedang duduk diranjang rumah sakit sambil menggendong anak perempuan nya yang satu dan satu lagi ada di pangkuan suami nya, karena ia baru saja melahirkan 2 anak perempuan kembar.
"Iy...
Malam pun tiba, Alin dan Marva sudah selesai dengan bertugas nya. Karena Alin tidak diperbolehkan untuk bertugas Malam, biarlah oleh Ayah nya dan rekan baru nya.
Disebuah pinggir jalan tepat nya di depan restoran ada seorang Pria yang sedang mencekik seorang Pria lagi sambil memegang sebuah Pistol di tangan kanan nya dan diletakkan di samping mata seorang pria yang dicekik-nya itu, layak nya mengancam. Tetapi, ia di kelilingi Polisi yang sambil memegang Pistol untuk berjaga-jaga.
"Mundur! Atau aku tembak dia!" ancam Pria itu.
"Tolong tenanglah kau," ucap Dannie menenangkan Pria itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya, tolong tenang terlebih dahulu. Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Chan kepada Pria itu, panggil saja dia Pak Tong.
"Dia sudah berhutang kepadaku sebesar 30jt, dan dia belum juga melunasi nya." jawab Tong.
"Maaf kan saya, saya benar-benar belum ada uang. Semenjak Anak ku sembuh dan sudah keluar dari rumah sakit saya tak punya pekerjaan lagi," lirih si korban yang sedang dicekik oleh Tong itu. Ternyata si korban terlilit hutang untuk membayar biaya rumah sakit anak perempuan kecil nya yang waktu itu sakit. Omong-omong di situ juga ada anak dan istri nya si korban panggil saja si korban ini Wing.
"Berilah dia sedikit waktu untuk membayar semua hutang mu," saran dari Dannie.
"Aku sudah tak bisa memberi nya waktu lagi, aku juga sekarang sedang butuh untuk menggaji karyawan-karyawanku." Ketus Tong.
"Tolong beri saya waktu tuan," mohon Wing.
"Tak bisa!"
DORR...!!
Sontak Tong langsung menembak Wing di depan keluarga Wing dan para Polisi.
Wing pun terkapar lemah di lantai jalan.
"Ayah!" Tangis Anak itu pecah dan begitu juga dengan istri nya.
Mereka pun menghampiri Wing yang terkapar lemah.
"Kau sudah keterlaluan Tong, Ayo kau harus ikut kami ke kantor Polisi." Donnie pun memborgol Tong, Tong pun pasrah harus di penjara selama beberapa tahun. Dan Dannie pun membawa Tong ke dalam mobil.
"Urus jenazah nya," titah Chan kepada Polisi lain.
"Siap Pak," hormat mereka.
Chan pun ikut masuk mobil.
...
1 minggu kemudian...
Alin sedang duduk di samping ranjang nya sedang memandangi foto Adik tersayang nya itu, sudah 1 minggu Alin ditinggal Mia.
"Mia, Kakak rindu sekali dengan mu. Kakak ingin mendengar suara mu, tapi pasti sekarang kau sedang sibuk." monolog Alin sambil meneteskan air matanya.
