LDR Part 2

2 0 0
                                    

Terhitung hari ini 6 hari aku melanjutkan LDR ini. Masih kurang 30 hari lebiih alias sebulan lagi untuk dia balik. Aku bisa, kan?

Setelah pertemuan itu, dia mulai baik. Perlakuan dia mulai terlihat manis di mataku. Apakah begini pandangan orang yang sedang jatuh cinta? Sebelumnya sedikit manis, banyak kakunya, banyak kasarnya. Aku maklumin karena meman dia tidak pernah pacaran. Tapi setelah pertemuan kemarin, dia sangat manis. Aku menyukainya.

Rasa-rasanya ingin sekali bertemu lagi dengannya.

Diia sedang melaksanakan magang. Kali ini dia yang sibuk sedangkan aku banyak menganggurnya. Yup, sesuai dengan perkataannya dari awal-awal saat aku mulai mengenalnya, "Aku ga masalahin kalau cewekku ganggu aku saat aku sibuk dan dia menganggur. Mungkin karena memang kesibukannya hanya menunggu aku cht dia," aku lupa jujur kalimat tepatnya bagaimana. Intinya seperti itu. Dan ya, ini terjadi.

Sebenarnya aku juga sibuk. Tapi sedang malas mengerjakan tugas akhirku. Jadi ya sedang tidak menyibukkan diri saja. Karena memang aslinya saya sibuk, hehe. 

LDR kali ini tidak ada yang berbeda dari sebelumnya. Aku yang tetap merindukannya dan tetap merengek jika dia tidak menelponku menjelang tidur. Yang berbeda hanya aku semakin merindukannya dan perlakuan dia semakin lucu yang membuat saya ingin sekali waktu cepat berlalu. Tapi currangnya, dia balik-balik sudah mau ulta saja. Dia balik hanya untuk merayakan ultahnya.

Dia apa mencintaiku dengan sesungguhnya ya? Btw ini saya lagi mendengarkan lagu hivi.

Lagu hivi memiliki kisah tersendiri dalam kisah kami. Malam itu juga aku menjadi malam yang indah. Dia menuruti kemauanku untuk mengikuti konser sedangkan dia tidak tau lagu apa yang sedang dibawakan oleh hivi, hehe. Aku senang akan hal itu.

Saat ini kami sedang menunggu nilai IPS--ku muncul. Yang jelas, saya harap, nilaiku lebih tinggi darinya. Aku ingin gacoan sepaket dan aku ingin dia bangga punya aku. Apa aku bisa membuatnya tidak malu memilikiku? Apa aku bisa membuat dirinya bangga memilikiku? Apa aku bisa membuatnya tidak malu ketika teman-temannya menanyai tentang pacarnya? Apa dia pantas untukku?

Banyak perayaan yang ingin aku lakukan dengannya jika memang IPS-ku sempurna. Apa aku bisa, tuhan?

Jujur mungkin aku sedikit baperan atau mungkin ini efek love languageku word of affirmation, tiap kali kata ganti orang pertamanya itu aku, ku, dsb, aku merasa kadar sayangnya berkurang. Padahal aku sudah meminta kata pengganti orang pertamanya adalah 'mas'. Iya, aku tahu, kebiasaan memang tidak bisa diubah secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, aku tidak speak up atau tantrum ketika kata gantinya adalah 'ku' bukan 'mas'.

Dasar mas-mas ODGJ.

Tidak ada pertengkaran yang berarti si. Tado sebenarnya sedang 'bertengkar' dengan kejailannya yang tinggi betol. Saya kira tadi saya akan kehilangannya. Tapi ternyata dia hanya mengerjai saya, huftt. 

Untung pacar.





Surabaya, 24 Januari 2024

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang