H-1

2 0 0
                                    

Ini aku ngetik h-jam mas ulang tahun. Bahkan posisinya lagi telepon sama mas. Tapi mas sudah mau beranjak tidur. Kata mas, "Uda mulai reconecting otaknya." Hahahahha, lucunya. Sehat-sehat terus pacarku. Bahagia terus ya sama aku.

Sebelumnya aku minta maaf kalau dari kemarin aku ngeselin. Atau kalau dari povnya mas waktu baca ini, aku ngeselin dari 2 hari yang lalu. Itu cuman iseng aja. Ya meskipun aku sadar, kalimat yang aku keluarin dari mulutku nyakitin banget sih. Maaf ya, sayang. Aku bahkan ngerasain sakitnya ngebayangin mas yang bilang ke gitu ke aku. Aku aja ga tega mas, serius. Rasanya ingin minta maaf uda ngucapin kata-kata nyakitin ke mas. Tapi sumpah ni aku tahan-tahan soalnya emang sengaja mau jadi mode ngeselin.

Sekali lagi aku minta maaf, Mas Pacar. 

Aku enggak serius waktu bilang kata-kata nyakitin itu. Soal eskrimnya, sengaja aku bilang gitu karena aku lagi enggak baik-baik aja. Aku lagi down dan aku takut kalau aku bukannya merhatiin mas, malah jadinya nanti nyakitin mas. Jujur sebenarnya mau sekali aku bilang, "Emang uda sembuh? Kalau sembuh gapapa minum aja. Abis itu banyakin minum air putih biar ga radanh," bukannya malah ngetik, " Terserah, mas. Atur aja,"

Aku takut kalau aku lagi ga baik-baik aja terus mas caper, responku jelek secara ga sadar. Kemarin aku secara sadar kalau responku jelek. Kalau mas berpikir apa bedanya. Bedanya adalah, ketika responku jelek secara ga sadar, lalu mas bilang ke aku kalau kemarin responku jelek, aku malah jadinya ga ngerasa perlu diperbaiki karena bisa aja mas yang terlalu mandang negatif responku. Tapi karena aku sadar kemarin responku jelek, maaf ya. Aku gamau mas niat caper malah dapat yang lebih jelek dari itu. Aku gaada maksud. Aku sayang mas. Tetap jadi anak kecil sama aku ya. Biarin aku tau kondisi mas dimanapun mas berada. Aku benar-benar minta maaf kalau responku nyakitin. Serius aku bahkan ga tega jawab seperti itu tapi aku takut kalau aku lagi enggak baik-baik aja terus mas mendekat, mas malah dapat hal yang lebih buruk dari itu. Jadi sengaja aku bilang gitu biar mas menjauh dulu, biar mas biarin aku sendiri dulu, biar aku lekas membaik dan bisa merespon mas dengan baik.

Mas, aku minta maaf kalau selama sama aku, mas belum bahagia. Aku minta maaf kalau sama aku, mas tersakiti baik aku sadar atau enggak. Aku minta maaf kalau sama aku, mas malah kesusahan. Tapi tetap sama aku aja ya, mas? Aku usahain bahagianya mas. Aku usahain senangnya mas. Aku usahain kalau aku bakal bisa ngendaliin pikiran-pikiran jahatku yang sangat aku benci.

Soal di telepon, aku juga minta maaf. Apalagi yang dialognya kira-kira begini.

Mas: Kan mas mau dimarahin. Disini mas ga dapat itu

Aku: Emang aku ngurusin mas doang?

Mas: Ya enggak sih

Aku: Nah, yaudah

Mas: Tapi emang ga bisa gitu kadang-kadang?

Aku: Pertanyaanku, emang aku ngurusin mas doang?

Mas: Yauda, mas turunin ekspektasi mas aja

Mas ngomong gitu jujur rasanya mau meluk sambil bilang, "Enggak, mas. Itu cuman iseng. Aku sayang mas,"

Kalimat yang aku bold, itu nyakitin. Aku sadar itu. Aku bahkan ga tega sebenarnya ngomong gitu, Mas. Aku bahkan ngerasa sakit juga waktu aku ngomong gitu. 

Kalimat italic itu aku paham kalau mas ngarep diperhatiin meskipun cuman sesekali, meskipun cuman tentang hal kecil, meskipun cuman secuil. Mas ga masalah. Yang penting diperhatiin aja. Gitu, kan?

Mas pacar, sebelum memberi pembelaan aku mau minta maaf dulu untuk kata-kataku yang jahat itu ya. Aku minta maaf, sayang. Aku sayang kamu. Tetap sama aku ya.

Coba perhatiin dan telaah lagi, Mas. Aku paham semua maksud mas tanpa mas bilang. Ini bukan pembelaan. Tapi ini bukti kalau semua omonganku 2 hari yang lalu itu bukan beneran. Meskipun aku sadar kalau bercandaku keterlaluan. Aku minta maaf sekali lagi ya. 

Aku paham apa maunya mas. Aku ngerti apa yang mau mas bilang ke aku. Aku paham mas sebenarnya mau diapain. Doain semoga aku bisa ngelakuin semua mau mas satu per satu ya. Tapi kalau semisal tidak bisa, aku minta maaf. Maklum, manusia ini banyak keterbatasannya.

Tapi tetap, aku tetap mau komunikasi. Aku mau mas tetap ngomong mas mau apa. Aku tetap mau mas bilang mau dingertiin bagaimana. Aku tetap mau mas bilang kalau aku salah mahami mas yang dibagian mana. Balik lagi kalau aku bukan cenayang.

Jadi, mas ga perlu nurunin ekspektasi mas ya? Aku usahain semua ekspektasi mas bisa aku gapai meskipun mungkin semua yang aku kabulin ga sesempurna ekspektasi mas. Aku minta maaf dengan semua keterbatasanku dalam melakukan semuanya. Tetap jadi anak kecil di mataku ya. Aku suka anak kecil itu. Aku suka mas pacar.

Ni aku cakap lagi biar benar-benar mas percaya kalau omonganku 2 hari lalu itu benar-bernar bercanda aja.

Mas, aku sadar kalau aku belum sebaik itu untuk mahami kamu. Aku sadar kalau masih banyak yang perlu aku pahami tentang kamu. Aku paham kalau aku masih perlu banyak belajar untuk mengerti maksud kamu. Sejauh ini, apakah mas dirasa enggak aku sayang? Sejauh ini, apakah mas ngerasa tidak dicintai, diperhatiin, dimanjain, disayangi? Ya mungkin pernah beberapa, hehe. Maaf-maaf kalau belum sesempurna itu.

I love you, mas.

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang