In the world, I am grateful to have met you

1 0 0
                                    

Manusia dengan kehadiran yang tak disangka. Tiba-tiba, tanpa aba-aba. Selalu percaya tentang waktu tepat yang diberikan semesta. Meski sejenak menerka, 'Mengapa tidak dipercepat saja tentang kebahagiaan ini,'

Meski setiap kali selalu menghitung, sisa berapa lagi waktuku untuk bersamanya, jika tiap kali dengannya, bahagia yang entah kenapa membuatku selalu serakah, bahwa aku menginginkan lebih dari itu.

Aku mulai takut untuk kehilangannya. Meski aku sadar bahwa, bersamaku, tidak boleh ada paksaan. Meski aku berharap bahwa disebelahku, itu selalu jadi keinginannya.

Kalau boleh aku lebih egois lagi. Kalau boleh aku meminta lebih dari ini. Kalau boleh aku serakah. Aku minta, sisa waktunya untukku dan sebagai gantinya akan aku habiskan sisa waktuku untuknya.

Perihal cinta memang selucu ini. Berawal dari orang asing yang saling berkenalan. Berujung pada 2 orang yang takut kehilangan. Iya, semoga bukan hanya aku yang takut tentang kepergian.

Tentangnya sangat menyenangkan. Bersamanya selalu menenangkan. Aku tidak peduli bagaimana semesta memberlakukanku. Karena aku punya dia dimana tidak semua orang memilikinya.

Aku ingin egois, Tuhan. Aku ingin, kepemilikannya adalah aku.

Rasa-rasanya diri ini mulai egois. Tulisan dari awal hanya tentang bagaimana caraku untuk bahaga dengannya. Entah, aku mulai takut jika disini, hanya aku yang bahagia.

To my boyfriend:
How do you feel when you read my writing? Are you happy with me? I love you.
Dari banyaknya bahagiamu, semoga salah satunya saat berkenalan denganku, bertemu denganku, bersamaku, menghabiskan waktuku denganku.

Cerita kita tak semanis dongeng
Atau bagai drama sinetron cengeng
Kau bukan artis, 'ku bukan pujangga
Namun kisah ini sangat berharga
Hingga rambutmu memutih
Hingga perutku membuncit
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup 'kan baik-baik saja
Menikmati hujan sambil berdendang
Berpegang tangan saat senja datang
Senyumanmu membuat nyali ciut
Jangan bersedih, kau jelek jika cemberut
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup 'kan baik-baik saja
Hingga kulitmu keriput
Hingga ragaku tak lagi kuat
Hati ini takkan pernah tua
Kita memang bukan pasangan sempurna
Bukankah Tuhan mengirimmu untuk melengkapiku?
Aku tidak perlu punya segalanya
Selama kau ada di sini hidup 'kan baik-baik saja

-Hidup kan baik-baik saja
Fiersa Besari

Mas, sama aku aja ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang