Apresiasi

3 0 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan kecil yang sungguh membahagiakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan kecil yang sungguh membahagiakan.

Jujur sampai sekarang aku masih bingung bagaimana cara memberikan kebahagian kepadanya. 

Apakah dia bahagia bersamaku?

Aku selalu berpikir apakah hal-hal yang aku lakukan tidak sia-sia? Apakah yang aku lakukan memang benar-benar ingin aku lakukan? Atau baiknya memang aku tidak melakukan saja.

Terkadang aku ingin melakukan yang ingin aku lakukan. Tapi sayangnya semesta tidak bisa bekerja demikian. Bahkan bisa dikata bahwa, dari lalu-lalu yang aku lakukan adalah sesuai dengan rincian yang sudah tersusun rapi.

Tapi semenjak ada dia, setidaknya aku menghargai diriku sendiri. Aku merasa bangga dengan mendapat pujian bahwa aku bisa melakukan apa yang bahkan aku takuti sebelum aku memulainya. Dia selalu meyakinkan aku bahwa aku bisa memulai semuanya dan selalu bangga atas pencapaianku yang aku rasa juga tidak terlalu bisa dibanggakan. Hanya masalah sepele.

Tapi aku menyukai yang dia lakukan.

Hal menyenangkan kali ini adalah ada yang selalu bangga atas pencapaian kecil yang aku lakukan. Bahkan terkadang, tak jarang aku berpikir bahwa pencapaianku terlalu sederhana untuk diapresiasi. Tapi dia selalu bangga akan hal kecil itu. 

[31/01, 8:26 pm] Mas Pacar: Lagi ngapain?
[31/01, 8:26 pm] Waa: Duduk2 aja
[31/01, 8:26 pm] Waa: Mau nulis lg kangen tp sm mas
[31/01, 8:26 pm] Waa: Jd nulisnya ntr aja
[31/01, 8:26 pm] Mas Pacar: Nulis apa?
[31/01, 8:26 pm] Waa: Ecek2 doang
[31/01, 8:27 pm] Mas Pacar: Mas boleh baca?
[31/01, 8:27 pm] Waa: Kapan2 aja ya
[31/01, 8:27 pm] Waa: Belum jadi soalnya
[31/01, 8:27 pm] Waa: Hehe
[31/01, 8:27 pm] Mas Pacar: Baikk
[31/01, 8:27 pm] Mas Pacar: Mas tungguin yaa
[31/01, 8:27 pm] Waa: Mas pan ga suka bacaa
[31/01, 8:27 pm] Mas Pacar: Tapi mas pingin baca tulisan kamu
[31/01, 8:28 pm] Mas Pacar: Artinya tulisan mu spesial buat mas
[31/01, 8:28 pm] Waa: Meskipun cmn nulis, "namaku uswa," ttp spesial?
[31/01, 8:28 pm] Mas Pacar: Spesial
[31/01, 8:29 pm] Mas Pacar: Mas mau baca
[31/01, 8:29 pm] Waa: Tunggu jadi yaw
[31/01, 8:29 pm] Mas Pacar: Baik
[31/01, 8:29 pm] Mas Pacar: Mas ga sabar buat baca[31/01, 8:29 pm] Waa: Iya, aku jg ga sabar liat penilaian mas
[31/01, 8:30 pm] Mas Pacar: Baikk

Dialogg tersebut terjadi bulan kemarin. Lucunya, yang sedang kita bahas saat itu adalah tulisan yang sedang aku kerjakan ini untuk hadiah ulang tahunnya. Apakah dia akan suka tentang hal kecil ini? Entah, semoga iya. Kalau pun tidak, mungkin bisa aku berikan yang lain. Tapi sepertinya suka. Atau aku yang belum mengenal pacarku dengan baik.

Tiap menulis bab tiap bab jujur selalu membayangkan bagaimana mimik wajahnya ketika membaca ini. Apakah tulisan ini akan mampu menyetak senyum di wajahnya atau dia akan tetap memasang wajah flatnya itu? Apakah lewat tulisan ini aku mampu untuk membuatnya senang atau hanya sekedar membaca saja menurutnya. Terlebih lagi apakah tulisanku dapat membuatnya tidak tertidur mengingat dia tidak suka membaca dan suka mengantuk ketika membaca. 

Katanya tidak akan mengantuk jika terpaksa. Berarti karena ingin menghargaiku, jadi dia akan menahan ngantuknya supaya tidak terlihat mengantuk saat membaca ini semua. Apakah itu akan terjadi? Demi membuatku senang, sepertinya iya akan terjadi.

Iya, dia akan menahan ngantuknya demi menghargaiku yang sudah menulis ini dari desember.


Surabaya, 10 Februari 2024

MonokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang