.
.
.
.
."kak"
"hmm"
Saat ini Azizi dan Chika tengah berbaring ditempat tidur yang berada dikamar Azizi. Karena sedari tadi suara gemuruh terdengar sangat gaduh di langit sana makanya gadis kecil itu meminta sang kakak untuk menemaninya tidur, takut takut kalau malam ini hujan dan petir jadi dia gak perlu lari ke kamar kakaknya.
Chika yang memang sudah mengantuk dan sekaligus lelah mengerjakan banyak tugas sudah memejamkan matanya yang terasa berat. Berbanding terbalik dengan Azizi yang masih terjaga, ntah kenapa rasanya kantuk tak kunjung datang menghampirinya.
Sebenarnya Azizi kasihan melihat Chika yang sudah mengantuk berat itu, namun ia juga rindu 'deeptalk' dimalam hari bersama si kakak, karena sudah hampir satu minggu ini Chika terus sibuk dengan belajarnya jadi tak ada waktu untuk hanya sekedar bersantai ngobrol berdua bersama sang adik.
"Kak"
"Iya" Chika menjawab tanpa membuka matanya,
"Kak"
"Apasih dek? kakak ngantuk"
Azizi mencemberutkan bibirnya, kenapa malam ini rasanya ia kesal dicuekin oleh Chika,
"Kakak sayang gak sama aku?"
"Gak usah aneh aneh deh pertanyaannya, udah malem tidur, besok sekolah!" Jawab Chika yang juga merasa sedikit kesal karena sedari tadi adiknya ini hanya memanggil namun tak jelas membicarakan apa, sudah tau dirinya sudah sangat ngantuk dan lelah.
Mata Azizi terlihat memanas, barusan Chika marah padanya? Ah kenapa dia jadi se baper ini sih sekarang, padahal dulu Chika selalu marah bahkan ngebentak dia tapi biasa aja, kenapa sekarang cuman kayak gitu aja dia ngerasa sakit hati.
"Maaf kalo zizi ganggu" Ucap Azizi lirih lalu bergerak membalikkan tubuhnya, yang tadinya mereka tidur berhadapan kini Azizi berganti posisi menjadi membelakangi Chika.
Pagi harinya sekitar pukul setengah enam pagi, Chika sudah terbangun dari tidurnya. Hal pertama yang ia lihat adalah punggung Azizi, nampaknya bocah itu masih terlelap. Chika memilih untuk segera bangun lalu membersihkan dirinya, setelah dirinya rapi dengan seragam sekolah barulah ia bergerak membangunkan Azizi.
"Zi, bangun dek"
Jika biasanya seorang Azizi Shafa ini susah dibangunkan, maka pagi ini tumben sekali Chika hanya bicara satu kali dia langsung membuka mata.
"Mandi gih, kakak mau siapin sarapan dulu"
Chika bergerak mendekatkan diri untuk mencium kening Azizi, itu adalah kebiasaan mereka setelah baikan, setiap pagi dan malam hari harus mengecup satu sama lain, biasanya nanti pas sarapan Azizi akan balik mencium pipi kakaknya. Namun Chika sedikit terkejut saat Azizi memilih menghindari kecupannya dan sedikit mendorong bahunya untuk menjauh.
"Hei, kenapa?" Tanya Chika sambil mengernyitkan dahinya heran,
Azizi hanya menggeleng, lalu turun dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi.
"Kenapa sih tuh bocil? tumben gak mau dicium"
Sepertinya Chika tidak sadar jika kata katanya semalam membuat Azizi ngambek, kalian pernah ngerasain gak sih kalau sudah ngantuk tuh kadang kita gak sadar dengan apa yang kita ucapkan, begitulah juga yang terjadi dengan Chika.
Setelah beberapa saat membersihkan diri dan mempersiapkan yang lainnya juga, Azizi akhirnya menghampiri Chika di meja makan untuk sarapan bersama. Tumben hari ini kakaknya tidak berangkat duluan, pikir Azizi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shimai (END)
Teen FictionKisah Azizi dan Chika di Arigatou akan berlanjut disini! (Tidak bisa dibaca secara terpisah, pastikan kamu sudah membaca Arigatou sebelum kesini!) Setelah sepuluh tahun terpisah akhirnya kakak dan adik ini kembali bertemu namun dalam keadaan yang...