.
.
.
.
.Azizi saat ini masih menangis sesegukan di dalam toilet, ia menahan suara tangisannya supaya tidak terdengar sampai keluar, nanti takutnya malah dikira kuntilanak lagi nangis didalam toilet sendirian🤧
"Jahat hiks"
Azizi terus mengucapkan kata kata itu karena merasakan dadanya yang sesak melihat betapa sayangnya Chika kepada Christy,
"Kalau lebih sayang sama toya, kenapa nyari aku? mending gausah ketemu aja! toh udah punya adik pengganti hiks, ishh kesel! Papa mama, kakak jahat sama zizi hiks!" Azizi bermonolog kepada dirinya sendiri.
Hampir tiga puluh menit berlalu, Azizi sudah mulai tenang namun masih sedikit terisak, karena bel pelajaran berikutnya telah berbunyi, mau tidak mau Azizi harus kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar.
Sebelum keluar dari toilet, Azizi menyempatkan diri untuk membasuh mukanya supaya tidak terlalu kelihatan kalau dirinya habis menangis.
"Kak Jinan" Lirih Azizi saat bertepatan membuka pintu toilet, ternyata dibaliknya ada Jinan.
"Hai zi, habis dari toilet ya?"
Azizi hanya mengangguk, "aku duluan ya kak, udah bel"
"Eh tunggu zi"
Namun Azizi tak mendengar itu, ia sudah lebih dulu berjalan terburu buru menjauh dari Jinan.
"Tuh bocah kenapa dah, mukanya sembab gitu" Gumam Jinan sambil masuk kedalam toilet.
Azizi masuk kedalam kelas yang terdengar berisik itu, karena guru dimata pelajaran berikutnya belum sampai jadi pasa siswa siswi masih banyak yang bercanda dan ngobrol.
"Lo darimana gilak, main pergi aja" Ucap Oniel saat Azizi duduk di sampingnya,
"Ada urusan"
"Kayak DPR aja lo banyak urusan, nih makanan lo gue bungkusin, gue tau lo belum makan kan, mumpung Bu Mira lagi diklat kita disuruh belajar sendiri, makan gih" Oniel menyerahkan sekotak makanan kepada Azizi,
"Thanks niel"
Oniel hanya mengangguk, tadinya ia ingin membaca buku pelajaran yang ada dimeja, namun mata Oniel malah salah fokus dengan mata Azizi yang terlihat sembab dan hidungnya yang memerah. Bisa ia tebak, temannya itu habis menangis, tapi kenapa? Pikir Oniel
"Lo ngapa nangis zoy?" Tanya Oniel
"Siapa yang nangis? Sok tau lo"
"Ck, mulut bisa bohong tapi mata lo gabisa"
"Udah diem deh niel, gue mau makan"
Oniel pun terdiam dan memilih untuk menyibukkan diri membaca materi pelajaran, ia tidak memaksa Azizi untuk cerita karena dia tau Azizi tipe orang yang tidak suka dipaksa, nanti kalau mau juga pasti akan cerita sendiri tanpa diminta, kalau tidak cerita ya berarti memang dia tidak ingin ada yang ikut campur dengan urusannya.
Seperti yang tadi sudah di bilang oleh Bu Melody, sepulang sekolah ini anak anak ekskul musik harus latihan sendiri karena beliau harus mengikuti diklat di Bandung.
Azizi dan Oniel kini tengah bersiap menuju ruang musik, diluar sudah terlihat ada Olla yang menunggu mereka berdua.
"Bu Melody nitip materi apa hari ini zoy?" Tanya Olla, tadi di grup chat memang sang guru telah memberi tahu jika beliau menitipkan materi yang harus dipelajari hari ini kepada Azizi,
"Ntar aja deh ya kita bahas sekalian bareng anak anak yang lain" Jawab Azizi
Azizi, Olla dan Oniel berjalan bersamaan menuju tempat biasa yang mereka gunakan untuk latihan. Dijalan, mereka berpapasan dengan Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shimai (END)
Teen FictionKisah Azizi dan Chika di Arigatou akan berlanjut disini! (Tidak bisa dibaca secara terpisah, pastikan kamu sudah membaca Arigatou sebelum kesini!) Setelah sepuluh tahun terpisah akhirnya kakak dan adik ini kembali bertemu namun dalam keadaan yang...