.
.
.
.
."Maaf hiks hiks"
Azizi masih terus terisak didalam pelukan Chika, bahkan posisi mereka masih berada di atas panggung.
"Hei, kenapa sayang?" Tanya Chika lembut saat melihat adiknya terlalu larut dalam tangisnya.
"Maaf selama ini aku udah jahat banget sama kakak, maaf aku bukan adik yang baik, aku bahkan selalu nyakitin dan bikin kakak sedih hiks"
Chika melepas pelukan Azizi, ia menangkup pipi gembul adiknya itu menggunakan kedua tangannya supaya mereka bisa saling menatap dalam.
"Dengerin kakak, you're best sister ever! Kakak gak pernah merasa sedih atau disakitin sama kamu, kakak yang harusnya minta maaf udah menorehkan luka kecewa yang cukup dalam dihati kamu, kakak emang pantes kok nerima ini semua, jadi kamu gak perlu merasa bersalah"
Mendengar ucapan Chika, air mata Azizi justru mengalir semakin deras.
"Don't cry baby" Tangan Chika terulur mengusap air mata yang membasahi pipi Azizi.
Chika menuntun sang adik untuk turun dari panggung, lalu mereka mendudukkan diri di sebuah kursi yang ada di ruang persiapan. Tak lupa ia juga meminta salah satu temannya untuk mengambilkan minum.
"Nih minum dulu" Azizi menerima sebotol air mineral yang sudah dibukakan tutupnya oleh Chika.
"Udah tenang?" Tanya Chika yang hanya diangguki oleh Azizi.
"Mau peluk hiks"
Chika tersenyum lalu kembali membawa Azizi dalam dekapannya, sambil ia elus kepala sang adik dan diberikan beberapa kecupan beberapa kali. Mereka berada diposisi itu hingga beberapa menit, Chika merasakan hembusan nafas yang teratur menerpa lehernya, bisa ia tebak bahwa adiknya ini pasti terlelap.
Christy datang bersama Jinan, berniat menghampiri mereka dan melihat keadaan Azizi.
"Lahk, tidur bocahnya?" Tanya Jinan saat melihat mata Azizi yang terpejam,
Chika mengangguk, "kecapekan nangis kayaknya"
"Aku seneng Zoya udah ngakuin kesalahannya sama kakak, kalian juga udah saling memaafkan, semoga ini hal yang baik untuk hubungan kalian ke depannya" Ucap Christy
"Aamiin, makasih ya dedek kitty" Jawab Chika
"Eh chik, tidurin di sofa aja apa azizinya? Kasian gak nyaman gitu posisi tidurnya"
Chika melirik ke arah Azizi sebentar, "kayaknya langsung gue bawa pulang aja deh Ji, gapapa kan gue gak ikut bubaran?"
"Aman deh, ntar gue yang bilang ke arga"
Chika membangunkan Azizi supaya pindah ke mobilnya, karena gak mungkin dong dia menggendong adiknya itu ke parkiran, lumayan berat ya bunn. Christy pun juga ikut pulang bersama dengan kakak adik itu.
"Kakak mau ambil tas dulu di ruang osis, kalian tunggu di mobil sebentar gapapa ya?" Ucap Chika setelah Azizi dan Christy duduk dengan tenang di dalam mobilnya.
"Iya kak" Jawab zoya dan toya kompak.
Chika segera melangkahkan kaki sesuai dengan tujuannya karena ia tak mau membuat kedua adiknya menunggu terlalu lama. Ketika sudah selesai mengambil tas dan hendak kembali ke parkiran, telinganya tak sengaja mendengar percakapan seseorang didalam ruangan bu Melody yang ada di samping ruang Osis.
"Sekali lagi saya benar benar mau mengucapkan terimakasih, ibu sudah mau membantu saya membuat Chika dan Azizi berduet sampai akhirnya mereka baikan"
"Sama sama Jinan, saya juga senang bisa lihat mereka akur apalagi dengar cerita dari kamu yang menyentuh hati saya, kasihan mereka tinggal jauh dari orang tua tapi dalam keadaan perang dingin"

KAMU SEDANG MEMBACA
Shimai (END)
Fiksi RemajaKisah Azizi dan Chika di Arigatou akan berlanjut disini! (Tidak bisa dibaca secara terpisah, pastikan kamu sudah membaca Arigatou sebelum kesini!) Setelah sepuluh tahun terpisah akhirnya kakak dan adik ini kembali bertemu namun dalam keadaan yang...