bab 02

957 77 2
                                    

Flashback on

Suara petir saling bersahutan, kilatnya masuk menembus kaca. Gadis kecil itu
terbangun saat suara guntur kembali
terdengar, matanya mengerjap berulang
kali.
Rasa takut mendominasi, tubuhnya gemetar. la melirik ke jendela yang terbuka, di luar sedang hujan deras
disertai angin kencang.

"Mama!" pekik gadis itu bersamaan dengan suara petir yang menyambar. la bersembunyi dibalik selimut, merapalkan segala macam doa. Sesekali memanggil mamanya, berharap sang mama akan datang dan menenangkannya. Tapi sekian lama menunggu tak kunjung datang, sementara Suara petir semakin kencang terdengar.
"Mama, nini takut" cicit gadis kecil
bernama nini.

Akhirnya Jennie kecil memutuskan untuk turun dari ranjang, berniat menyusul ke kamar orangtuanya. Meski ragu Nini tetap
berjalan menuju pintu. la akan berjongkok
saat suara guntur tiba-tiba menggelegar.

"Mama." Jennie kecil terus memanggil mamanya dengan suara nyaris tak terdengar. la keluar dari kamar, tangannya mendekap erat boneka berjuang. Matanya mengedar ke penjuru arah. Rasa was-was dan juga takut membuat langkahnya memelan.

"Mama, nini takut" lirih Jennie kecil.
Kakinya yang gemetar terus ia paksakan berjalan ke kamar orangtuanya.

"Mama." Jennie kecil membuka kamar
orangtuanya.

"Mama di mana?" Tak ada siapa pun di kamar itu. la kembali keluar, menahan isakan yang menerobos keluar sejak tadi. "Mama."

Jennie kecil tersentak ketika mendengar suara dentuman dari bawah. la yang penasaranbpun mendekat ke arah tangga. Jennie kecil terdiam saat netranya menangkap sosok sang mama ada di sana bersama dengan papanya dan seseorang yang tidak Jennie kecil kenal sama sekali.

"Berengsek!"

"Han Sohee dengarkan aku." Namun wanita bernama Han Sohee tak menggubrisnya, ia semakin menjadi membanting guci yang ada di dekatnya.
Melempar berbagai barang ke depan pria
itu yang tak lain Kim Soohyun, suaminya sendiri.

"Han Sohee!" Kim Soohyun semakin geram karena Han Sohee terus melemparkan benda-benda itu ke wanita yang berdiri di belakangnya.

"Kamu sangat berengsek !" teriak Han Sohee suaranya bercampur dengan isakan yang tak lagi mampu ia tahan.

"Kamu gila! Kamu jahat!" Han Sohee terus menyumpah serapah suaminya.

"Kamu anggap apa aku selama ini? Hah?!"

"Sayang, dengarkan aku dulu." Kim Soohyun berusaha merengkuh tubuh istrinya, tapi dengan cepat han sohee menepis tangan Kim Soohyun.

"Diaaamm..!!! Apa lagi huh..!!? Kamu mau jelaskan apa? Semua sudah jelas, kamu selingkuh dengan jalang itu!" menunjuk wanita yang ada di belakang Kim Soohyun matanya berkilat menandakan amarah yang sudah memuncak.

"Jaga ucapan kamu Han Sohee!"

"Kenapa?" Han Sohee mendecih, menatap
sinis suaminya.

"Memang dia jalang kan. Apa namanya kalau bukan jalang. Ah, mungkin pelakor atau Bitch..."

Plak!

Han Sohee terdiam, meraba pipinya yang
memanas akibat tamparan Kim Soohyun.
Perih, tapi tak sesakit perasaannya atas pengkhianatan yang dilakukan oleh suaminya.

"Sayang , maaf. Aku gak bermaksud--"

"Cukup!" sergah Han Sohee, membuat Kim Soohyun tercekat.

"Kamu puas?" Mata Han Sohee tertuju
pada wanita di belakang Kim Soohyun.

"Kamu puas, menghancurkan rumah tanggaku?"

"Han----
"Diam!!" Han Sohee berjalan mendekati
wanita itu tapi Kim Soohyun langsung menghalanginya. "Minggir!!" Han Sohee
mendorong tubuh Kim Soohyun, tapi Kim Soohyun malah merengkuh tubuh Han Sohee.

Jennie Kim as NiNi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang